Doa setelah makan merupakan kegiatan sunnah yang jika dilakukan maka akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Sebagai umat Muslim, tentu kita pasti sudah tau bahwa setiap akan melakukan kegiatan seperti makan kita dianjurkan untuk mengucapkan doa, sebagaimana doa yang telah diajarkan di dalam Islam.
Begitu pula ketika kita telah selesai melakukan suat kegiatan, maka kita juga dianjurkan untuk membaca doa kembali sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan kita dalam melakukan hal tersebut, seperti misalnya ketika saudara makan, maka hendaklah membaca doa sebelum dan sesudah makan.
Doa Sebelum dan Sesudah Makan
Doa Sebelum Makan
Alloohumma barik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannar
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa neraka”
Doa Setelah Makan
Alhamdu lillaahil ladzii ath’amanaa wa saqoonaa wa ja’alanaa minal muslimiin
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, Serta menjadikan kami termasuk golongan orang-orang muslim”
Manfaat Bacaan Doa Setelah Makan
Manfaat yang bisa kita dapatkan dari membaca doa setelah yaitu, makanan yang kita makan menjadi berkah. Tidak hanya itu, secara tidak langsung kamu pun bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Ketika kita membaca doa sebelum makan pun, kita akan terhindar dari godaan setan. Kita akan merasakan kenyang walaupun hanya makan sedikit saja, dan Allah menjauhkan kita dari hal-hal buruk dalam kehidupan.
Adab Makan
Selain membaca doa sebelum dan setelah makan, sebagai makhluk yang beragama kita juga dianjurkan untuk selalu menjaga adab makan. Berikut beberapa adab makan yang dianjurkan Menurut Anjuran Rasulullah SAW
1. Mengkonsumsi yang Halal
Sebagai seorang Muslim, wajib hukumnya untuk kita makan atau minum sesuatu yang halal.
Allah SWT telah menjelaskannya dalam Surat Al-Baqarah 168, yang berbunyi:
ا ا النَّاسُ لُوا ا الْأَرْضِ لَالًا ا لَا ا اتِ الَّشَّيْطَانِ لَكُمْ
“Hai manusia, makanlah dari apa yang ada di bumi yang halal dan baik dan janganlah kamu mengikuti jejak setan. Sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah, 2: 168).
Ada sejumlah surah yang berbunyi tentang aturan makan dan minum.
Salah satunya dalam Surah Al-Maidah yang berbunyi, “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.” (QS. Al-Maa’idah: 3).
2. Makanan Dihidangkan dengan Benar
Dalam Islam, dianjurkan untuk menghidangkan makanan di atas sufrah (alas untuk meletakkan makanan). Biasanya, ini digelar di atas lantai dan tidak diletakkan di atas meja makan. Hal ini karena, meletakkan makanan di atas meja dikaitkan dengan sikap takabur.
Hal ini sebagaimana hadits dari Anas Radhiyallahu anhu, beliau berkata:
مَا أَكَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى خِوَانٍ وَلاَ فِيْ سُكُرُّجَةٍ.
Artinya “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah makan di atas meja makan dan tidak pula di atas sukurrujah,” [HR. Al-Bukhari no. 5415].
3. Makan dengan Tangan Kanan
Rasulullah SAW selalu mengingatkan kita untuk makan dengan tangan kanan. Adapun satu hadits yang berbunyi:
الشيطان ل اله اله
“Janganlah salah seorang dari kalian makan dengan tangan kirinya dan minum dengan (tangan kirinya) itu, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan (tangannya) itu.”
Syeikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin pun meriwayatkan:
“Makan dan minum dengan tangan kiri memiliki unsur kebencian dan tidak bertentangan dengan syariat Islam,” terangnya.