Tanggal 11 12 dan 13 Dzulhijjah disebut hari apa?

Tanggal 11 12 dan 13 Dzulhijjah disebut hari apa?

Bulan Szulhijjah merupakan bulan yang istimewa bagi umat Muslim, sebab ada bulan ini, umat Muslim akan merayakan hari raya terbesar kedua setelah Idul Fitri yaitu Idul Adha. Berbeda dengan perayaan Idul Fitri, sebab saat perayaan Idul Adha biasanya bersamaan dengan perayaan Qurban yang dimana selepas shalat Idul adha berjamaah, Umat Muslim akan beramai ramai melaksanakan  dan menyaksikan perayaan qurban yang ditandai dengan menyebelih hewan ternak atau qurban.

 Dalam perayaan qurban sendiri sebenarnya tidak hanya dapat dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah yang bertepatan dengan Idul Adha saja namun juga dapat dilaksanakan pada tanggal 11,12 dan 12 atau yang biasa disebut dengan hari tasyrik.

Namun pada tasyrik tidak hanya dapat menunaikan sunnah qurban saja tetapi ada beberapa sunnah yang juga dianjurkan ketika memasuki hari tasyrik di bulan dzulhijjah. Salah satu sunnah yang dianjurkan pada hari tasyrik adalah memperbanyak dzikir. Dzikir yang diperintahkan oleh Allah di hari-hari tasyriq ada beberapa macam:

  1. Berdzikir kepada Allah dengan bertakbir muqoyyad yaitu setelah selesai menunaikan shalat wajib. Ini disyariatkan hingga akhir hari tasyriq sebagaimana pendapat mayoritas ulama. Hal ini juga diriwayatkan dari ‘Umar, ‘Ali dan Ibnu Abbas.
  2. Membaca tasmiyah (bismillah) dan takbir ketika menyembelih qurban. Dan waktu menyembelih qurban adalah sampai akhir hari tasyriq (13 Dzulhijah) sebagaimana Imam Syafi’i dan salah satu pendapat dari Imam Ahmad. Namun mayoritas sahabat berpendapat bahwa waktu menyembelih qurban hanya tiga hari yaitu hari Idul Adha dan dua hari tasyriq setelahnya (11 dan 12 Dzulhijah). Pendapat kedua ini adalah pendapat yang masyhur dari Imam Ahmad, juga termasuk pendapat Imam Malik, Imam Abu Hanifah dan menjadi pendapat kebanyakan ulama.
  3. Berdzikir memuji Allah Ta’ala ketika makan dan minum. Yang disyari’atkan ketika memulai makan dan minum adalah dengan menyebut nama Allah (bismillah) dan mengakhirinya dengan menyebut alhamdulillah.
  4. Berdzikir dengan takbir ketika melempar jumroh di hari tasyriq. Dan amalan ini khusus untuk orang yang berhaji.
  5. Berdzikir pada Allah secara mutlak karena kita dianjurkan memperbanyak dzikir di hari-hari tasyriq. Sebagaimana ‘Umar ketika itu pernah berdzikir di Mina di kemahnya, lalu manusia mendengar. Mereka pun bertakbir dan Mina akhirnya penuh dengan takbir. Allah Ta’ala berfirman,

 “Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu[126], atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Al Baqarah: 200-201)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *