Hukum Puasa Nazar yang Benar Seperti Apa?

Hukum Puasa Nazar yang Benar Seperti Apa?

Puasa nazar adalah puasa yang dilaksanakan berdasarkan dengan sebuah janji yang telah dibuat karena keinginan telah terpenuhi. Puasa nazar tidak dilakukan oleh semua Muslim melainkan hanya dilakukan bagi setiap mereka yang telah membuat nazar atau janji dan ketika janji tel;ah terpenuhi maka mereka wajib membayar nazar. Untuk memahami puasa nazar lebih jauh, simak beberapa penjelasan mengenai puasa nazar di bawah ini.

 

Pengertian Puasa Nazar 

Berdasarkan dari buku Fiqih Ibadah yang ditulis oleh Zaenal Abidin, M.Pd.I. ‎Yulita Futria Ningsih, puasa Nazar adalah puasa yang dikerjakan karena adanya suatu janji atau yang pernah diucapkan sebelumnya. Nazar berarti janji atau keinginan yang bersifat positif atau baik. Misalnya, seseorang berjanji akan menunaikan puasa nazar selama 3 hari apabila ia lulus ujian.

Nazar yang hanya dapat dilakukan adalah nazar yang berkaitan dengan kebaikan. Umat muslim tidak boleh bernazar dengan hal hal yang tidak baik misalnya maksiat. Apabila seseorang terlanjur bernazar yang tidak baik, maka hal tersebut tidak boleh untuk dilakukan. Bahkan, ia harus memohon ampun dan mengucapkan istighfar sebanyak-banyaknya kepada Allah atas nazar berbuat maksiat tadi.

 

Dalil Hukum Puasa Nazar

Menurut Muhammad Ahsan dan Sumiyati dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, hukum puasa nazar telah dijelaskan dalam dalil Q.S Al-Insan ayat 7 yang berbunyi:

يُوۡفُوۡنَ بِالنَّذۡرِ وَيَخَافُوۡنَ يَوۡمًا كَانَ شَرُّهٗ مُسۡتَطِيۡرًا

(Yuufuuna binnazri wa yakhaafuuna yawman kaana sharruhuu mustatiiraa)

Artinya: Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.

Dalam Q.S Al-Baqarah ayat 270 hukum dari puasa nazar adalah wajib. Adapun bunyi dari ayat tersebut ialah sebagai berikut:

ؕ وَمَا لِلظّٰلِمِيۡنَ مِنۡ اَنۡصَارٍوَمَاۤ اَنۡفَقۡتُمۡ مِّنۡ نَّفَقَةٍ اَوۡ نَذَرۡتُمۡ مِّنۡ نَّذۡرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُهٗ

(Wa maaa anfaqtum min nafaqatin aw nazartum min nazrin fa innal laaha ya’lamuh; wa maa lizzaalimiina min ansaar)

Artinya: Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nadzarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat dhalim tidak ada seorang penolong pun baginya.

 

Niat Puasa Nazar

Bagi anda yang hendak melakukan puasa nazar, maka adapun niat yang perlu untuk diucapkan sebelum akan membayar nazar atau puasa yakni 

Berikut bacaan niat puasa nazar:

نَوَيْتُ صَوْمَ النَّذَرِ لِلّٰهِ تَعَالىَ

(Nawaitu shaumannadzri lillâhi ta’ala)

Artinya: Saya niat puasa nazar karena Allah Ta’aala

 

Tata Cara dan Konsekuensi Puasa Nazar

Puasa nazar merupakan puasa yang wajib untuk dilakukan ketika keinginan yang dinazarkan telah terpenuhi.  Setelah itu, seorang muslim wajib melakukan puasa nazar sehingga langkah awalnya adalah mengucapkan niat puasa nazar dan melaksanakan ibadah puasa sebagaimana puasa pada umumnya. Apabila tidak mampu melaksanakan puasa nazar seperti yang telah dijanjikan, maka seseorang tersebut harus menerima konsekuensi puasa nazar berupa:

Memberi makan 10 orang miskin

Memerdekakan 1 orang budak

Memberi sebuah pakaian kepada 10 orang miskin

Jika tidak mampu melakukan salah satu perkara di atas, hendaklah seseorang itu berpuasa selama 3 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *