Catat, Ini Niat dan Tata Cara Mandi Junub yang Baik dan Benar

Catat, Ini Niat dan Tata Cara Mandi Junub yang Baik dan Benar

Seorang Muslim wajib mengetahui mengenai hal yang dilarang dan dilarang oleh Allah SWT, salah satunya adalah tata cara mandi junub yang benar. Mandi junub sendiri merupakan salah satu cara yang dianjurkan dalam Islam untuk mensucikan diri dari hadas besar.

Ada berbagai kondisi yang menyebabkan kita terkena hadas besar, beberapa diantaranya

  • Keluar darah bagi perempuan, berupa haid (darah yang keluar setiap bulan), nifas (darah yang keluar setelah melahirkan), maupun wiladah (darah yang keluar ketika melahirkan)
  • Keluar air mani, baik disebabkan karena mimpi basah atau sebab lain
  • hubungan suami istri (Jima’), baik yang keluar mani atau pun tidak. Sebagaimana sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW,

“Bila seorang lelaki duduk di antara empat potongan tubuh wanita (dua tangan dan dua kaki) dan tempat khitan (laki-laki) bertemu tempat khitan (wanita) maka sungguh wajib mandi meskipun tidak keluar mani,” (HR Muslim).

  • Meninggal dunia. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi sebagai berikut,

Artinya: Dari Ibnu Abbas RA, sesungguhnya Rasulullah SAW mengatakan tentang orang yang meninggal karena terjatuh dari kendaraannya, mandikanlah dengan udara dan bidara dan kafanilah dua kainnya,” (HR Bukhari dan Muslim).

 

Perintah Allah untuk Mandi Junub

Allah SWT berfirman,

“Dan jika kamu junub, maka mandilah.” (QS. Al Maidah: 6)

Kemudian dalam surat lainnya Allah SWT juga menyuruh muslim mandi wajib jika dalam keadaan junub.

Allah berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (QS. An-Nisa’: 43)

 

Tata Cara Mandi Junub

Mandi wajib atau junub biasanya membersihkan diri seusai haid, nifas, dan bersyahwat. Berikut niat yang dibaca ketika akan mandi wajib setelah bersyahwat:

“BISMILLAHIRAHMANIRAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA.”

Artinya:”Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala.”

Jika hadas besar pada perempuan disebabkan karena keluarnya darah dari organ intim setelah melahirkan atau nifas, maka niat mandi wajib yang harus dibaca adalah sebagai berikut:

“BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA’ALA.”

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala.”

Setelah membaca niat, dilanjutkan dengan tata cara mandi wajib atau junub yang sudah dijabarkan diatas baik laki-laki maupun perempuan. Berikut tata cara mandi wajib lengkap bagi pria dan wanita sesuai hadis Rasulullah SAW:

 

Langkah langkah mandi junub

Adapun langkah atau proses mandi junub. Simak sebagai berikut.

Niat

Doa niat inilah yang membedakan mandi wajib dan mandi biasa. Cara membaca doa niat mandi wajib ini bisa dalam hati atau bersuara.  

 

Cuci Tangan Sampai Bersih Setidaknya Tiga Kali 

Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor dan tersembunyi menggunakan tangan kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar, dan lain–lain.  

 

Mengulangi Mencuci Kedua Tangan

Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang. Caranya, mengusap-usapkan tangan ke tanah/tembok kemudian dibilas air langsung atau dicuci dengan sabun baru dibilas.  

 

Berwudhu

Setelah itu berwudhu seperti tata cara wudu saat akan melakukan salat.  Baca juga: Ini Keutamaan Doa Setelah Wudhu  

 

Menyela Pangkal

Menyela pangkal rambut dengan jari-jari yang sudah dicelup ke air sampai menyentuh bagian kulit kepala.  

 

Membasahi Kepala 

Membasahi kepala dengan mengguyurnya tiga kali hingga seluruh permukaan pada kulit dan rambut basah oleh air. 

 

Membasahi Tubuh Secara Merata

Setelah itu membasahi tubuh secara merata dengan mengguyurkan dari ujung rambut hingga ujung kaki, dimulai bagian kanan terlebih dahulu kemudian bagian kiri.  

Pastikan untuk membersihkan seluruh area kulit atau area mana saja dari tubuh yang tersembunyi pada saat melaksanakan mandi junub.

5 Kegiatan Mengundang Pahala di Bulan Ramadan

5 Kegiatan Mengundang Pahala di Bulan Ramadan

Bulan ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah. Bulan ramadhan merupakan  bulan yang istimewa bagi seorang Muslim. Selama bulan tersebut, amal kebaikan yang dilakukan akan  mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Maka tidak heran jika selama bulan ramadhan umat Muslim akan berlomba lomba untuk meningkatkan kualitas ibadah mereka.

 

5 Kegiatan Mengundang Pahala di Bulan Ramadan

Setidaknya ada 5 amalan yang dapat dilakukan saat bulan ramadhan yang akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Berikut beberapa diantaranya.

 

1. Perbanyak Bersedekah atau Beramal

Sedeklah merupakan satu amalan yang snagat mulia di mata Allah, apalagi jika amalan kebaikan ini dilakukan saat bulan ramadhan maka pahala yang akan diperoleh berlipat ganda. Ada banyak keutamaan dari bersedekah dan berikut beberaoa diantaranya.

Balas Surga

Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:

“Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata, bersedekah makanan, baik, dan salat di kebanyakan manusia tidur.” (HR. At Tirmidzi no.1984, Ibnu Hibban di Al Majruhin 1/317, dihasankan Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/47, dihasankan Al Albani di Shahih At Targhib, 946).

 

Keberkahan Rezeki

Memberi berkah pada harta adalah keutamaan sedekah 10 hari pertama di bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda: “Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya,” (HR Muslim).

Ini pun terlepas bagi laki-laki ataupun perempuan yang bersedekah. Yaitu terdapat pada hadis berikut:

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah kredit yang baik,

Niscaya akan dilipatgandakan kepada mereka, dan bagi mereka pahala yang,” (QS Al-Hadid: 18).

 

2. Mengerjakan Sunah

Meskipun sunnah bukan amalan atau ibadah yang wajib namun mengerjakan sunnah dapat menjadi amalan penolong di hari kelak. Sunnah juga bisa menjadi ibadah yang akan melengkapi ibadah yang kurang dan hal tersebut tertuang dalam hadis berikut.

“Sesungguhnya perkara pertama kali yang dihisab pada hari-hari dari amal seorang hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika ada suatu kekurangan pada shalat wajibnya, Allah Ta’ala berfirman, “Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki ibadah sunnah yang bisa menyempurnakan ibadah wajibnya yang kurang? ” Lalu setiap amal akan diperlakukan sama seperti itu.” (HR. Tirmidzi no. 413, An-Nasa’i no. 466, shahih)

 

3. Mencari Pengampunan

Bulan Ramadan merupakan salah satu sarana terbesar untuk memperkuat kadar keimanan setiap tahunnya. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mencari pengampunan dari Allah SWT.

Selain itu, waktu ini merupakan waktu yang tepat pula untuk bermaaf-maafan dengan keluarga, saudara, dan teman terdekat.

 

4. Perbanyak Berzikir dan Berdoa

Sebagai bulan yang suci, segala amalan ibadah yang dilaksnakan saat ramadhan menjadi sumber pahala yang berlipat ganda. Memperbanyak doa dan dzikir juga bisa menjadi amal ibadah yang akan mendatangkan banyak pahala.

Dengan berdzikir akan membuat kita selalu mengingat kebesaran Allah SWT dan begitupula sebaliknya jika kita mengingat Allah maka Allah juga akan senantiasa mengingat kita. Hal tersebut sesuai dalam Al Baqarah ayat 152 yang berbunyi

“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”

 

5. Mengkhatamkan Alquran

Mungkin akan sangat sulit mengkhatamkan Alquran dalam jangka waktu satu bulan saja. Namun, Anda bisa memecahnya agar bisa lebih mudah. Cobalah membaca 4-5 halaman setelah melakukan setiap salat fardu. Pada akhir Ramadan, kamu pun akan berhasil mengkhatamkan Alquran.

Keutamaan dan Manfaat Dzikir dalam Alquran dan Hadits

Keutamaan dan Manfaat Dzikir dalam Alquran dan Hadits

Dzikir menjadi ibadah sunnah yang paling dianjurkan untuk dikerjakan setiap saat. Dzikir bisa menjadi amalan sunnah yang akan menolong kita di hari kelak atas kekurangan ibadah wajib yang tidak dapat ditunaikan. Hal ini tertuang di dalam 

Dzikir  merupakan ibadah sunnah yang paling dianjurkan untuk dikerjakan setiap saat. Di dalamnya mengandung banyak kebaikan dan keutamaan

 

Keutamaan dan Manfaat Dzikir dalam Alquran dan Hadits

Setidaknya ada 10 keutamaan dari berdzikir dan berikut beberapa diantaranya.

 

Berdzikir Dalam Sholat Memiliki Pahala Yang Besar

Selain itu dengan mengingat Allah SWT maka akan menghindari perbuatan keji dan munkar. Dalam surat Al Ankabut ayat 45.

Bacalah Kitab (Alquran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” 

 

Berdzikir Adalah Untuk Mengingat Allah

Maka ketika hamba-Nya mengingat Allah, maka janji Allah bahwa akan mengingat hamba-Nya tersebut. Dalam Al Baqarah ayat 152 disebutkan: 

 “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”

 

Allah Akan Mengampuni Orang Yang Berdzikir 

sebagaimana Allah mengampuni dosa Nabi Yunus dengan mengeluarkannya dari perut ikan. Dalam As Shaffat ayat 143-144: 

 “Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berdzikir  (bertasbih) kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari Berbangkit.”

 

Berdzikir Lebih Baik Dari Sedekah Dan Jihad Dalam Aspek Mengingat Allah SWT

Abu Ad Darda meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Tidakkah aku akan memberitahumu tentang tindakan terbaikmu, yang paling murni di hadapan Tuhanmu, yang menaikkan peringkatmu ke posisi tertinggi, yang lebih baik bagimu daripada menghabiskan emas dan perak, lebih baik daripada bertemu musuhmu sehingga kau menyerang di leher mereka dan mereka menyerang Anda? ‘Mereka menjawab, ‘Ya, memang’, lalu Nabi bersabda, Itu adalah mengingat Allah.” (HR At Tirmidzi) 

 

Dzikir  Dapat Menghidupkan Hati Dan Makanan Yang Tepat Untuk Jiwa

Abu Musa Al Asy’ari meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Persamaan seseorang yang mengingat Tuhannya dan seseorang yang tidak mengingatnya adalah seperti orang hidup dan mati.” (HR Al Bukhari)

 

Berdzikir Bisa Mendapatkan Seribu Kebaikan Dan Menghapus Keburukan

Dari Saad bin Abi Wawash RA, dia berkata, “Suatu saat kami bersama Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Apakah seseorang di antara kamu tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan tiap hari?” Salah seorang di antara yang duduk bertanya, “Bagaimana di antara kita bisa memperoleh seribu kebaikan (dalam sehari)?” Rasul bersabda, “Hendaklah dia membaca seratus tasbih (subhaanallaah), maka ditulis seribu kebaikan baginya atau seribu kejelekannya dihapus.” (HR Muslim)

 

Dzikir Adalah Harta Surga

Dari Abu Musa Al Asy’ari, dia berkata, “Nabi, berkata kepadaku, “Maukah aku membimbingmu ke harta karun di antara harta surga?” Aku berkata, ‘Ya, wahai Rasulullah. Dia berkata, “Katakanlah: Tidak ada daya dan kekuatan selain Allah.” 

 

Membasahi Lidah Dengan Dzikir  Adalah Ibadah Yanh Ringan Namun Pahala Besar

Dari ‘Abdullah bin Busr RA bahwa ada seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam ini telah banyak bagiku, maka beritahulah kepadaku sesuatu yang bisa aku pegang selalu.” Beliau menjawab, “Hendaklah lisanmu selalu basah karena berddzikir  kepada Allah.” (HR Tirmidzi).

 

Berdzikir  Adalah Cara Berdagang Dengan Allah

Riwayat Abu Dzar RA. ”Rasulullah SAW bersabda, ”Hendaklah masing-masingmu setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulang badannya. Maka, tiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang keburukan adalah sedekah dan sebagai ganti dari semua itu, cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat dhuha.” (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)

 

Berdzikir  Adalah Sifat Orang Mukmin

Dalam Alquran surat An Nur ayat 36-38.

(Cahaya itu) di rumah-rumah yang di sana telah diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya, di sana bertasbih (menyucikan) nama-Nya pada waktu pagi dan petang.

orang yang tidak dilalaikan perdagangan dan jual-beli dari mengingat Allah, melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat),

(mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas.”

Kegiatan yang Bisa Kurangi Pahala Puasa

Kegiatan yang Bisa Kurangi Pahala Puasa

Puasa merupakan salah satu bentuk ibadah umat Muslim. Puasa sendiri tidak hanya dilakukan saat bulan ramadhan saja namun puasa juga menjadi amal ibadah yang dapat dilakukan di bulan bulan atau harinya kecuali di hari yang diharamkan untuk berpuasa seperti ketika idul fitri dan idul adha.

 

Kegiatan yang mengurangi pahala puasa

Pada dasarnya puasa merupakan ibadah yang dilakukan dengan cara menahan lapar dan haus. Namun selain dari itu, ada banyak hal yang patut dihindari agar pahala dari puasa tidak berkurang. berikut beberapa kegiatan yang dapat mengurangi pahala dari ibadah puasa.

 

Marah

Marah adalah salah satu hal yang dapat merusak amal pahala dari ibadah puasa. Artinya, jika kita marah marah ketika berpuasa maka pahala yang akan diperoleh menjadi berkurang. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa orang yang berpuasa hendaklah memiliki sifat lemah lembut dan berusaha menahan marah, juga tidak sampai bertengkar dengan lainnya.

 

Berbicara kotor

Ketika marah, seseorang mungkin juga melontarkan kata-kata kotor. Hal ini juga bisa mengurangi pahala puasa. Ini karena Rasulullah mengajarkan untuk tidak berkata kasar dan bertindak bodoh ketika sedang berpuasa. Ini sesuai dengan hadis yang berbunyi:

“Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor, dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 1151)

 

Berbohong

Kegiatan yang mengurangi pahala puasa selanjutnya adalah berbohong. Bohong atau dusta merupakan salah satu perbuatan yang dibenci Allah. Berbohong sangat merugikan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Karena itulah perbuatan berbohong juga akan mendapatkan banyak dosa. Allah tidak menghendaki puasa yang dilakukan oleh orang yang berbohong. Ini sesuai dengan hadis yang berbunyi:

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan,” (H.R. Bukhari).

 

Tidur sepanjang hari

Dalam islam tidur juga merupakan salah satu bentuk ibadah, namun jika tidur secara berlebihan maka amal pahala yang akan didapatkan ketika berpuasa akan menjadi berkurang. Tidur secara berlebihan saat berpuasa juga dapat membuat kita melewatkan waktu ibadah wajib sehingga pahala yang akan diperoleh menjadi berkurang. 

 

Tidak menjaga diri dari syahwat

Berpuasa juga sama saja menahan hawa nafsu dari syahwat. Orang yang berpuasa tapi justru mendekati syahwat, akan berkurang keberkahannya. 

 

Bergosip

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (QS Al-Hujurat).

 

Adu domba dan fitnah

Adu domba dan fitnah juga termasuk perbuatan yang tercela. Dalam surat Al-Baqarah ayat 191, Allah dengan tegas menyebutkan bahwa fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Fitnah termasuk pemicu kebencian. Melakukan adu domba dan fitah di bulan Ramadhan hanya membuat ibadah yang dilakukan sia-sia. Rasulullah bahkan menjamin orang yang melakukan adu domba tidak akan masuk surga.

Amal Ibadah yang Sangat Dianjurkan Pada Bulan Ramadhan

Amal Ibadah yang Sangat Dianjurkan Pada Bulan Ramadhan

Bulan ramadhan merupakan bulan yang paling tepat untuk memperbanyak amal kebaikan, sebab selama bulan ramadhan, pahala dari setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan. Hal ini tertuang dalam sebuah hadis yang berbunyi “Dari Abi Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: ‘Setiap amal anak Adam akan dilipatgandakan, satu kebajikan dilipatgandakan menjadi 10 sampai 700 kali lipat. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa karena puasa adalah untuk-Ku dan Aku-lah yang membalasnya. Dia meninggalkan kesenangan sahwatnya dan makannya karena-Ku,” (HR Muslim).

 

Amal Ibadah Yang Sangat Dianjurkan Pada Bulan Ramadhan

Selain menjalankan ibadah puasa sebagai ibadah wajib dibulan ramadhan, ada pula beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan ramadhan sebagai sumber pahala yang belripatganda. Berikut beberapa amalan tersebut.

 

1. Menyegerakan waktu berbuka

Amalan yang pertama yaitu, menyegerakan waktu berbuka dan tidak menunda-nunda. Saat azan Maghrib berkumandang, hendaklah kita segera membatalkan puasa.

Kemudian, Rasulullah SAW juga menyarankan untuk berbuka dengan kurma dan air putih. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

“Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan,” (HR Abu Dawud).

 

2. Perbanyak sedekah

Melakukan ibadah puasa merupakan amalan wajib di bulan Ramadan. Orang yang berpuasa ada baiknya memperbanyak sedekah.

Bersedekah bisa dengan menyumbangkan uang atau dengan memberi makanan dan minuman untuk berbuka. Allah SWT menjanjikan ganjaran pahala bagi orang yang melakukan amalan tersebut, sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW:

“Barangsiapa yang memberi buka orang yang puasa akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun.” (HR. Tirmidzi no. 807.)

 

3. Perbanyak membaca Al-Qur’an

Amalan di bulan Ramadan selanjutnya yaitu perbanyak baca Al-Qur’an. Dengan tadarus, kita bisa mengkhatamkan Al-Qur’an.

Semakin sering kita khatam di bulan suci Ramadan, maka semakin banyak ganjaran kebaikan dan pahala yang akan kita peroleh.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits riwayat Imam Tarmidzi, “Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan”

 

4. Menjaga lisan

Menjaga lisan sangat diperlukan saat bulan Ramadan. Terlebih, lisan dapat menjadi senjata mematikan, maka dari itu berkatalah yang baik baik dan bermanfaat.

Saat berpuasa, menjaga lisan akan mencegah timbulnya dosa. Sebab, perkataan perkataan yang kurang baik dapat mengurangi pahala puasa.

 

5. Melaksanakan sahur

Sebelum berpuasa, hendaklah kita melaksanakan sahur. Sahur memiliki manfaat sebagai cadangan tenaga dalam melakukan aktivitas sehari hari saat puasa.

Sahur merupakan sunah pada bulan suci Ramadan. Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa terdapat banyak keberkahan dalam sahur.

“Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Itulah amalan- amalan di bulan Ramadan sesuai sunah rasul. Semoga dapat membantu detikers dalam meraih ridho dan rahmat Allah SWT di bulan yang suci ini.

Langkah Langkah Mandi Junub?

Langkah Langkah Mandi Junub?

Mandi junub merupakan cara yang diajarkan dalam Islam untuk mensucikan diri dari hadas besar. Mandi junub sendiri berbeda dengan mandi pada umumnya yang dimana mandi junub harus mengikuti cara atau langkah yang telah ditentukan dalam Islam. agar anda tidak salah terkait tata cara dari mandi junub, simak terus artikel ini hingga selesai.

 

Langkah Langkah Mandi Junub?

Sebelum anda melaksanakan atau melakukan mandi junub, hal pertama yang perlu anda kethaui yakni adalah niat dari mandi junub itu sendiri. Berikut niat dari mandi junub.

 

Niat Doa Mandi Junub atau Wajib

 “BISMILLAHIRAHMANIRAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA.” 

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala.” 

Jika hadas besar pada perempuan disebabkan oleh keluarnya darah dari organ intim setelah melahirkan atau nifas, maka doa niat mandi junub yang harus dibaca adalah sebagai berikut: 

“BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA’ALA.” 

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala.”

 

Langkah Langkah Mandi Junub

Setelah mengucapkan niat dari mandi junub, maka mandi sudah dapat dilanjutkan dengan beberapa langkah dan cara berikut.

 

1. Mencuci kedua tangan

Setelah membaca niat dan doa mandi junub dalam hati, mulailah dengan mencuci kedua tangan tiga kali seperti berwudhu. Tujuannya tentu membersihkan diri dari najis.

 

2. Membersihkan bagian intim

Bersihkan bagian intim yang dianggap ‘kotor’, baik setelah haid, nifas, maupun usai berhubungan seks.

 

3. Cuci tangan kembali

Usai membersihkan bagian intim maka basuh tangan kembali menggunakan sabun agar memastikannya sudah benar-benar bersih.

 

4. Lakukan gerakan wudhu

Bersihkan tubuh seperti hendak berwudhu, mulai dari membasuh tangan, kepala, sampai kaki. Lakukan masing-masing sebanyak tiga kali.

 

5. Basahi kepala

Siram kepala dengan air sebanyak tiga kali hingga ke pangkal rambut. Pastikan semuanya tersiram air dan gunakan sampo agar semakin bersih.

Untuk wanita sunah hukumnya memisah-misahkan rambut dengan jari-jari tangan. Menyela-nyela rambut dengan jari tangan wajib dilakukan pria.

 

6. Basahi seluruh tubuh

Basahi seluruh tubuh dengan air mulai dari sisi kanan terlebih dahulu. Kemudian lanjut sisi yang kiri setelah kanan selesai.

 

Hukum Mandi Junub

Mandi junub hukumnya adalah wajib bagi siapa yang telah terkena hadas besar. Adapun hadis yang menerangkan wajibnya mandi junub yakni.

Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Maidah ayat 6: “Idza qumtum ila as-shalati fa-ghsiluu wujuhakum wa aydiyakum ilal-maraafiq wa-msahuu bi-ru-usikum wa arjulakum ilal-ka’baini. Wa in kuntum junuban fattaharuu,”. Yang artinya: “Apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah,”.

Kemudian dalam Surah An-Nisa ayat 43, Allah juga berfiman: “Wa laa junuban illa aabiri sabilin,”. Yang artinya: “(Jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja,”.

Amalan Bulan Ramadhan yang Pahalanya Dilipatgandakan

Amalan Bulan Ramadhan yang Pahalanya Dilipatgandakan

 Bulan ramadhan merupakan bulan yang  sangat tepat untuk meraih pahala, sebab selama bulan ramadhan pahala amal kebaikan akan dilipatgandakan. Mengenai amalan di Bulan Ramadhan pahalanya dilipatgandakan disebutkan dalam hadits berikut: 

Latin: Man Taqarraba fiihi bikhushlatin minal khairi kaana kaman adan fariidhotan fiima siwaahu, waman adan fiihi fariidhatan kaana kaman adan sab’iina fariidhotan fiima siwaah. 

Artinya: Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan satu kebaikan di bulan ramadhan maka pahalanya sama dengan pahala melakukan perbuatan yang fardhu (wajib) di selain bulan ramadhan. Dan barangsiapa melakukan satu perbuatan wajib di bulan Ramadhan maka pahalanya sama dengan melakukan 70 perbuatan wajib di selain bulan Ramadhan. Dalam hadits lain disebutkan: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. (HR. Muslim). 

 

Amalan Bulan Ramadhan yang Pahalanya Dilipatgandakan

Bulan suci ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah. Di bulan ramadhan, berbagai amal kebaikan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Berikut beberapa amalan dengan pahala yang berlipat ganda.

 

1. Puasa Ramadhan

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Baqarah ayat 183. Allah SWT berfirman:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (QS. Al Baqarah: 183). 

Dari Abu Hurairah r.a., Nabi s.a.w. bersabda: “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 37 dan Muslim: 1266). 

 

2. Shalat Tarawih, Witir, Tahajud 

Selain ibadah di atas, tentunya yang sangat penting dan jangan sampai terlewat adalah shalat tarawih, tahajjud, witir dan lainnya. Hadits sholat sunnah di malam Bulan Ramadhan ini disebutkan dalam hadits berikut: 

Rasulullah SAW menganjurkan agar mengerjakan shalat malam pada bulan Ramadhan, akan tetapi tidak mewajibkannya. Beliau ber¬sabda: “Siapa yang mengerjakan shalat malam pada bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (Hadis Shahih, riwayat Bukhari: 36 dan Muslim: 1267. teks hadis riwayat al-Bukhari).

 

3. Membaca Al Quran

Disunnahkan bagi orang yang sedang berpuasa, khususnya puasa Ramadhan, untuk memperbanyak membaca Al-Quran. Dasarnya adalah hadits shahih berikut ini : Jibril alaihissalam mendatangi Rasulullah SAW pada tiap malam bulan Ramadhan dan mengajarkannya Al-Quran. (HR. Bukhari dan Muslim)

 

4. Memberi Makan Orang Berbuka

Dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: “Siapa yang memberi makan (saat berbuka) untuk orang yang puasa, maka dia mendapat pahala seperti pahala orang yang diberi makannya itu tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya. (HR At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaemah).

Amalan Bulan Ramadhan

Amalan Bulan Ramadhan

Bagi umat Muslim, bulan ramadhan menjadi bulan yang istimewa, pasalnya selama bulan ramadhan pahala dari amal kebaikan akan dilipatgandakan. Hal ini tertuang Dalam hadits disebutkan: 

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. (HR. Muslim).

 

Amalan Bulan Ramadhan

Selain menunaikan ibadah wajib, adapula sejumlah amalan sunnah yang dianjurkan utnuk dilaksanakan saat bulan ramadhan yang sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW. Berikut beberapa diantaranya.

 

1. Menyegerakan waktu berbuka

Amalan pertama yaitu menyegarkan waktu berbuka dan tidak menunda nundanya. Ketika adzan magrib berkumandang, maka hendaklah untuk berbuka puasa yang meskipun hanya dengan seteguk air saja.

Rasulullah SAW juga menyarankan untuk berbuka dengan kurma dan air putih. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

“Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan,” (HR Abu Dawud).

 

2. Perbanyak sedekah

Melakukan puasa di bulan ramadhan merupakan amalan yang wajib. Orang yang berpuasa sebaiknya memperbanyak sedekah. Bersedekah sendiri dapat berupa uang, memberi makan dan minum untuk berbuka, dan lain sebagainya. Allah SWT menjanjikan ganjaran pahala bagi orang yang melakukan amalan tersebut, sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW:

“Barangsiapa yang memberi buka orang yang puasa akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun.” (HR. Tirmidzi no. 807.)

 

3. Perbanyak membaca Al-Qur’an

Amalan di bulan Ramadan selanjutnya yaitu perbanyak baca Al-Qur’an. Dengan tadarus, kita bisa mengkhatamkan Al-Qur’an.

Semakin sering kita khatam di bulan suci Ramadan, maka semakin banyak ganjaran kebaikan dan pahala yang akan kita peroleh.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits riwayat Imam Tarmidzi, “Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan”

 

4. Menjaga lisan

Menjaga lisan sangat diperlukan saat bulan Ramadan. Terlebih, lisan dapat menjadi senjata mematikan, maka dari itu berkatalah yang baik baik dan bermanfaat.

Saat berpuasa, menjaga lisan akan mencegah timbulnya dosa. Sebab, perkataan perkataan yang kurang baik dapat mengurangi pahala puasa.

 

5. Melaksanakan sahur

Sebelum berpuasa, hendaklah kita melaksanakan sahur. Sahur memiliki manfaat sebagai cadangan tenaga dalam melakukan aktivitas sehari hari saat puasa.

Sahur merupakan sunnah pada bulan suci Ramadan. Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa terdapat banyak keberkahan dalam sahur.

“Makan sahur lah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Itulah amalan- amalan di bulan Ramadhan sesuai sunnah rasul. Semoga dapat membantu detikers dalam meraih ridho dan rahmat Allah SWT di bulan yang suci ini.

6 Amalan Sunnah yang Baik Dilakukan di Hari Raya Idul Fitri

6 Amalan Sunnah yang Baik Dilakukan di Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal merupkana hari kemenangan umat Muslim, sebab di hari tersebut, umat Muslim akan merayakan hari raya terbesar yaitu dul Fitri. Idul fitri menjadi hari raya pelepas puasa ramadhan yang telah dilakukan selama sebulan penuh lamanya.

Perayaan Idul Fitri diawali dengan melaksanakan shalat ied terlebih dahulu yang biasanya akan dilakukan secara berjamaah di masjid, mushola dan tempat tempat terbuka dan luas launnya. Selepas shalat ied, biasanya diisi dengan kegiatan saling berjabat tangan satu sama lain sebagai simbol bermaaf maafan antar sesama. Selepas dari itu barulah biasanya akan diisi dengan acara saling berkunjung antar satu sama lainnya. Selain itu juga, terdapat amalan sunnah Idul Fitri yang sering Nabi Muhammad SAW kerjakan. 

 

6 Amalan Sunnah Idul Fitri yang Sering dikerjakan Nabi Muhammad SAW

Ada sejumlah amalan sunnah yang kerap kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad dan berikut beberapa diantaranya.

 

1. Mandi Sebelum Shalat Idul Fitri

Mandi merupakan salah satu amalan yang sering dikerjakan Nabi Muhammad SAW sebelum berangkat menunaikan shalat Idul Fitri. Sebagaimana yang dijelaskan dari Al Faakih bin Sa’ad ra., ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mandi di hari Idul Fitri, Idul Adha dan hari Arafah, Dan Al Faakih sendiri selalu memerintahkan keluarganya untuk mandi pada hari-hari itu” (HR. Ibnu Majah no. 1316)

 

2. Makan Pagi Sebelum Berangkat Shalat Idul Fitri

Nabi Muhammad SAW selalu menyempatkan waktu untuk makan sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri. Seperti yang dijelaskan dari Anas bin Malik ra., ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah keluar pada hari Idul Fitri sampai beliau makan beberapa kurma terlebih dahulu. Beliau memakannya dengan jumlah yang ganjil.” (HR. Bukhari, no. 953)

 

3. Mengenakan pakaian yang Terbaik

Sebelum berangkat menuju tempat shalat Idul Fitri, dianjurkan untuk mengenakan pakaian yang terbaik.

Terdapat riwayat dari Jabir ra., ia berkata,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk Idul Fithri dan Idul Adha, juga untuk digunakan pada hari Jum’at.” (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1765)

 

4. Bertakbir dari Rumah menuju Tempat Shalat Idul Fitri

Setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan, umat Islam diperintahkan untuk mensyukurinya dengan banyak mengucapkan takbir. Dalam sebuah riwayat,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar hendak shalat pada hari raya Idul Fitri sambil bertakbir sampai di lapangan dan sampai shalat hendak dilaksanakan. Ketika shalat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir.” (Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 171)

 

5. Saling Mengucap Selamat

Alaman lainnya yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW pada Hari Raya Idul Fitri adalah mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum kepada sanak saudara.

“Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah SAW berjumpa dengan hari ‘ied, satu sama lain saling mengucapkan, “Taqabbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).” Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. (Fath Al-Bari 2: 446)

 

6. Mengambil Jalan Berbeda Saat Berangkat dan Pulang

Amalan terakhir yang sering dilakukan Nabi Muhammad SAW saat shalat Idul Fitri adalah memilih jalan yang berbeda saat berangkat ke tempat shalat Idul Fitri dan pulangnya ke rumah.

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di hari ied, beliau membedakan jalan antara pergi dan pulang. (HR. Bukhari no. 986)

Tata Cara Mandi Junub Bagi Wanita Setelah Hubungan

Tata Cara Mandi Junub Bagi Wanita Setelah Hubungan

Melakukan hubungan intim memang menjadi kebutuhan setiap pasangan yang telah beristri atau menjalin hubungan rumah tangga. Selain sebagai kebutuhan suami istri, berhubungan juga dapat meningkatkan keharmonisan rumah tangga. Menjalin hubungan suami istri juga memiliki manfaat dalam hubungan, manfaat yang dapat dirasakan mulai dari menjaga sistem kekebalan tubuh hingga meningkatkan hormon endorfin.

Namun di dalam Islam, setelah melakukan hubungan suami istri dianjurkan untuk membersihkan diri dengan mandi junub. Mandi junub atau mandi wajib menjadi suatu kewajiban seorang Muslim untuk membersihkan diri dari hadas besar.

Tidak hanya setelah berhubungan intim saja, namun mandi junub juga diwajibkan untuk dilakukan setelah usai masa nifas dan haid. Dalam pelaksanaan mandi junub ini pun harus disertai dengan membaca doa sesuai dengan ajaran agama Islam.  nah bagi anda yang mungkin masih merasa kurang paham terkait cara mandi junub, simak terus artikel ini hingga selesai.

 

Tata Cara Mandi Junub Bagi Wanita Setelah Hubungan

Mandi junub hukumnya adalah wajib bagi setiap umat Muslim yang terkena hadas besar. Nah untuk memahami lebih dalam terkait mandi junub, simak penjelasan berikut.

 

Hukum Mandi Junub setelah Berhubungan Intim

Melakukan hubungan intim merupakan hadas besar yang tentu berbeda dengan hadas kecil. Apabila hadas kecil dapat dibersihkan dengan cara berwudhu, maka hadas besar yang menempel di dalam tubuh harus disucikan dengan cara mandi junub.

Apabila setelah melakukan hubungan suami istri namun tidak junub maka masih dianggap najis dan tidak diperbolehkan untuk berbiadah. Hal ini sesuai dengan perintah Allah yang tertuang dalam surat Al Maidah ayat 6, yakni:

wa ing kuntum junuban faṭṭahharụ

Artinya: “Jika kamu junub, maka mandilah.”

 

Niat Mandi Junub

Bismillahirahmanirahmim nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta’ala.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala.”

 

Tata Cara Mandi Junub

Selain membaca niat mandi junub, hal lain yang harus diperhatikan yakni tata cara mandi junub.

Hal tersebut dikarenakan mandi junub bukanlah mandi biasa, sehingga Mama dan pasangan perlu mengikuti tata cara mandi junub. Berikut merupakan tata cara mandi junub yang bisa Mama ikuti, antara lain: 

Membaca niat mandi wajib. 

Membersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali. 

Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan. 

Berwudhu secara sempurna. 

Menyiram kepala dengan air sebanyak 3 kali. 

Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. 

Membersihkan area badan yang susah dijangkau. 

Saat mandi junub, meskipun sudah melakukannya sesuai urutan, ada juga beberapa hal lain yang perlu diperhatikan. Salah satunya, yakni menggunakan air yang bersih. Lakukan juga wudhu dengan air yang mengalir.

Nah, itulah beberapa informasi terkait hukum mandi junub, doa mandi junub, tata cara mandi junub dan niat mandi junub ketika usai berhubungan intim di bulan Ramadan. Tata cara ini perlu diperhatikan dan diharapkan semoga bermanfaat.