4 Tips Sukses Berbisnis Ala Rasululah SAW, InsyaAllah Berkah!

4 Tips Sukses Berbisnis Ala Rasululah SAW, InsyaAllah Berkah!

Seperti yang kita ketahui, Rasulullah sAW merupakan seorang pedagang yang ulung. Beliau juga hidup di tengah keluarga pedagang. Menurut beberapa sumber, seperti yang disebutkan di dalam Umma id, Shafiyyur-Rahman al-Mubarakfurry dalam Sirah Nabawiyyah menyebutkan, perjalanan dagang pertama Rasulullah SAW saat ia berusia sekitar 12 tahun. 

Beliau ikut serta dalam perjalanan berdagang bersama dengan pamannya, Abu Thalib. Pada perjalanan inilah terjadinya sebuah pertemuan nabi dengan rahib Nasrani yang mengenalinya sebagai bakal utusan Allah yang terakhir. 

Memasuki Usia 17 Tahun, beliau Nabi Muhammad telah berhasil memimpin sebuah ekspedisi perdagangan ke luar negeri. Kesuksessan dalam berbisnis juga semakin cemerlang ketika beliau menikah dengan Ummul Mukminin Khadijah.

Khadijah memilih Muhammad sebagai tangan kanan bisnisnya. Keputusannya pun sangat tepat karena di tangan Rasulullah SAW, bisnis Khadijah di Negeri Syam semakin besar, dan laba semakin meningkat.

 

Cara menjadi pengusaha sukses ala Rasulullah SAW yang bisa ditiru

Cara berdagang dari Nabi Muhammad memang perlu untuk dijadikan contoh, agar selain dapat menunjang keberhasilan dalam berbisnis, cara berdagang Rasulullah SAW juga merupakan cara untuk mendapatkan keberkahan dari setiap rezeki yang dilimpahkan. Berikut beberapa cara Rasulullah SAW yang perlu untuk dicontoh dalam berbisnis.

 

1. Berdagang atas niat karena Allah SWT

Harta dan kekayaan bukanlah tujuan utama dari Rasulullah SAW dalam berdagang. Dasar utama yang diyakininya adalah semata karena Allah SWT. Adapun hal tentang niat ini disebutkan pada HR. Al Bukhari dan Muslim

“Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka ia akan mendapat pahala hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka ia mendapatkan hal sesuai dengan apa yang ia niatkan.”

 

2. Bersikap jujur dan amanah

Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok pedagang yang jujur. Beliau selalu memberitahukan terkait kondisi dari setiap barang yang beliau jual. Beliau tidak mau menjual barang yang dapat merugikan pelanggannya, dan apabila salah satu barang yang beliau jual terdapat cacat, maka beliau akan memberitahukan kepada setiap pembeli yang ingin menawar barang tersebut.

Sikap jujur dalam berdagang disebut juga di dalam ayat Alquran.  Salah satunya di dalam surat Ar-Rahman ayat 9:

“Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.”

 

3. Tidak menebar janji berlebihan

Banyak pedagang yang kerap kali memberikan janji janji yang berlebihan untuk menarik konsumen, seperti misalnya menjamin barang tidak akan rusak hingga bertahun tahun.

Kalimat-kalimat tersebut sebaiknya tidak diucapkan karena tidak ada yang tahu kehendak Allah, dan semua bisa berubah atas kehendak Allah SWT. Bersumpah, apalagi sumpah palsu, adalah hal yang dibenci Allah SWT.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Sumpah itu tidak melariskan barang dagangan, akan tetapi menghapus keberkahan”

 

4. Mengambil keuntungan dengan wajar

Ketika berjualan sebaiknya ambillah keuntungan dengan sewajarnya saja seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad yang bukan untuk mengincar keuntungan, melainkan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. 

 

5. Menjual barang milik sendiri bukan milik orang lain

Saat ini sangat populer bisnis dengan sistem dropshipping, di mana kita menjual produk milik orang lain kepada konsumen, tanpa membelinya terlebih dahulu. Kita menjual produk bermodalkan gambar, dan jika ada konsumen yang memesan, pemilik barang akan mengirimkannya dengan nama toko dan alamat kita.  Rasulullah SAW menyarankan agar kita tidak menjual barang yang bukan milik kita karena tidak menutup kemungkinan bisa merugikan pihak lain. 

 

6. Tidak menimbun barang

Ingat kejadian pedagang yang menimbun masker dan hand sanitizer?  Mereka sengaja menyimpan barang dan baru mengeluarkannya saat permintaan melonjak.  Perbuatan seperti ini hanya memberikan dampak buruk, di mana stok barang habis sehingga mengganggu harga pasar.

Apalagi tindakan tersebut dilakukan untuk keuntungan diri sendiri.  Diriwayatkan dari Ma’mar bin Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seseorang melakukan penimbunan melainkan dia adalah pendosa.” (H.r. Muslim)

Itu dia 6 cara menjadi pengusaha sukses ala Rasulullah SAW.  Coba terapkan, dan buktikan sendiri keberkahan Allah SWT pada usaha.  Selamat mencoba cara menjadi pengusaha sukses di atas, dan semoga berhasil!

Amalan untuk Mencapai Berkah Ramadhan

Amalan untuk Mencapai Berkah Ramadhan

Bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, dan menjadi bulan yang dinanti nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia.  Kemuliaan Ramadhan terlukis dalam sabda Nabi Muhammad, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah wajibkan puasa Ramadhan. Pintu langit dibuka, pintu neraka ditutup, setan dibelenggu. Di dalamnya (bulan Ramadhan) ada lailatulqadar,” (H.R Nasai).

 

Ibadah Pelengkap Berkah Ramadhan

Umur atau usia bukanlah suatu hal yang dapat diketahui. Tidak ada satupun manusia yang tahu kapan ajal akan menjemput, sebab hal tersebut merupakan rahasia Allah SWT. Mungkin di tahun ini kita dapat menikmati keberkahan bulan suci ramadhan, namun di tahun nanti kita tidak pernah tau. Maka marilah kita mengisi ramadhan tahun ini dengan amalan-amalan yang baik dan dianjurkan. Dengan demikian, berkah Ramadhan yang didapatkan pun semakin banyak. Nah, apa saja amalan baik yang bisa dilakukan?

 

Salat Tarawih

Nabi Muhammad bersabda, “Barang siapa beribadah di malam Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharap pahala, maka dihapus dosanya yang telah lampau,” (HR al-Bukhari). Salah satu bentuk ibadah pada malam Ramadhan adalah salat tarawih. Salat tarawih adalah salat sunah yang dilakukan hanya pada bulan Ramadhan.

Dalam bahasa Arab, “tarawih” adalah bentuk jama’ yang berarti waktu sesaat untuk beristirahat. Pelaksanaannya adalah setelah Isya dan biasanya dilakukan secara berjemaah di masjid. Ada beberapa cara mengerjakan salat tarawih, salah satunya menggunakan formasi dua kali empat rakaat dengan sekali salam tiap empat rakaat selesai.

 

Berzikir

Berzikir merupakan salah satu amalan yang dapat dilakukan pada bulan Ramadhan, terutama pada malam hari. Mendahulukan zikir kepada Allah SWT pada saat orang banyak tertidur pulas tentu merupakan hal yang dihargai. Berzikir berarti selalu mengingat Allah, mensyukuri nikmat-Nya, dan merendahkan diri di hadapan-Nya. Karena itu, melakukan amalan zikir akan berdampak pada hati yang lebih bersih.

 

Memberi Makanan Berbuka Puasa 

Kamu juga dapat melakukan amalan baik pada saat Ramadhan dengan cara memberi makanan berbuka pada orang yang sedang berpuasa. Bentuknya tidak perlu mewah atau mahal. Seteguk atau sebutir kurma pun diperbolehkan. Hal ini disabdakan Rasulullah, “Barang siapa yang memberi ifthar (untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikit pun, “(Bukhari Muslim).

 

Bersedekah

Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang dilakukan pada bulan Ramadhan,” (HR. Tirmidzi). Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, “Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, terutama pada saat bulan Ramadhan, ketika ditemui malaikat Jibril pada setiap malam bulan Ramadhan. Malaikat Jibril mengajaknya membaca dan mempelajari Alquran. Rasulullah lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berembus,” (Muttafaq ‘Alaih).

Memberi Makan Tamu, Dapat Pahala Haji dan Umrah?

Memberi Makan Tamu, Dapat Pahala Haji dan Umrah?

Benarkah memuliakan tamu dapat pahala haji dan umrah. Seperti yang ditunjukkan dalam hadis ini:

“Jika ada tamu yang masuk ke rumah seorang mukmin maka akan masuk bersama tamu itu seribu berkah dan seribu rahmat. Allah akan menulis untuk pemilik rumah itu pada setiap kali suap makanan yang dimakan tamu seperti pahala haji dan umrah.”

 

Hadis Tentang Memulakan Tamu

Ada juga hadis lain yang mengatakan, “Wahai sekalian manusia, janganlah kalian membenci tamu. Karena sesungguhnya jika ada tamu yang datang, maka dia akan datang dengan membawa rizkinya. Dan jika dia pulang maka dia pulang dengan membawa dosa pemilik rumah.”

 

Hadis pertama,

الضَّيفُ إِذَا دَخَلَ بَيتَ المُؤمِنِ دَخَلَتْ مَعَهُ أَلْفُ بَرَكَةٍ وَأَلْفُ رَحْمَةٍ وَيَكْتُبُ اللهُ تَعَالَى لِصَاحِبِ المَنْزِل بِكُلِّ لُقْمَةٍ يَأكُلُهَا الضَّيفُ حَجَّةً وَعُمْرَةً

“Jika ada tamu yang masuk ke dalam rumah seorang mukmin maka akan masuk bersama tamu itu seribu berkah dan seribu rahmat. Allah akan menulis untuk pemilik rumah itu pada setiap kali suap makanan yang dimakan tamu seperti pahala haji dan umrah.”

Kami menemukan keterangan dalam fatwa Syabakah Islamiyah,

فإن الظاهر أن هذا الحديث موضوع، ويدل لذلك أنه لا وجود له في شيء من كتب السنة المنتشرة بين الناس

Yang sesuai dzahirnya, hadis ini palsu. Diantara buktinya adalah hadis tidak dijumpai dalam kitab-kitab hadis yang ada di masyarakat. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 101197)

Dan saya juga mencoba mencari hadis ini dalam software hadis yang saya miliki (terdiri dari 1300an kitab hadis dan kitab takhrij), dan kami tidak menjumpai hadis ini sama sekali.

Allahu a’lam.

 

Hadis kedua,

إِذَا دَخَلَ الضَّيفُ عَلَى قَومٍ دَخَلَ بِرِزْقِهِ وَإِذَا خَرَجَ خَرَجَ بِمَغْفِرَةِ ذُنُوبِهِمْ

“Apabila ada tamu yang masuk ke sebuah kampung maka dia masuk dengan membawa rizkinya, dan ketika tamu ini keluar, dia keluar dengan membawa ampunan dosa-dosa mereka.”

 

Terdapat keterangan dari as-Sakhawi – Ulama Syafiiyah muridnya Ibnu Hajar al-Asqalani – mengenai hadis ini dalam kitab beliau – al-Maqasid al-Hasanah –,

رواه الديلمي من حديث معروف بن حسان حدثنا زياد الأعلم عن الحسن عن أنس مرفوعا بهذا، وسنده ضعيف

Hadis ini diriwayatkan ad-Dailami dari jalur Makruf bin Hassan, dari Ziyad al-A’lam, dari Hasan al-Bashri, dan Anas bin Malik secara marfu’ (dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam). Dan sanadnya dhaif. (al-Maqasid al-Hasanah, no. 62).

Kesimpulannya, kedua hadis di atas tidak bisa dipertanggung jawabkan sebagai dalil.

 

Keutamaan Memuliakan Tamu

Meskipun demikian, memuliakan tamu bukan berarti tidak memiliki keutamaan. Ada keutamaan besar untuk amalan memuliakan tamu, diantaranya,

 

Amalan Ibrahim yang Allah ceritakan dalam al-Quran

Ada banyak amal soleh Nabi Ibrahim alahis salam, dan amalan yang Allah sebutkan diantaranya adalah memuliakan tamu.

Allah berfirman,

هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ الْمُكْرَمِينَ. إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ مُنْكَرُونَ . فَرَاغَ إِلَى أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ . فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ

Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: “Salaamun”. Ibrahim menjawab: “Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal”. Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: “Silahkan anda makan”. (QS. ad-Dzariyat: 24 – 27)

 

Anda bisa perhatikan, Ibrahim sangat menghormati tamunya dilihat dari beberapa sisi,

[1] Jawaban salam Ibrahim lebih sempurna dibandingkan salam yang disampaikan tamunya. Tamunya menyampaikan dalam dengan susunan fi’liyah sementara Ibrahim menjawab dengan susunan ismiyah. Dan susunan ismiyah menunjukkan makna yang lebih langgeng.

[2] Ibrahim diam-diam menemui istrinya dan tiba-tiba datang dengan membawa hidangan. Sehingga ini tidak membuat tamu merasa telah merepotkan.

[3] Hidangan yang disediakan Ibrahim tidak tanggung-tanggung, beliau menghidangkan daging anak sapi panggang.

[2] Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam jadikan amalan memuliakan tamu bagian dari iman seseorang kepada Allah dan hari akhir.

 

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia memuliakan tamunya.” (Muttafaq ‘alaih)

Sehingga memuliakan tamu menunjukkan kesempurnaan imannya. Dan hadis ini sudah sangat cukup bagi kita untuk menyimpulkan betapa pentingnya amal memualiakan tamu.

Demikian, Allahu a’lam.

8 Doa untuk Anak agar Soleh, Pintar, dan Berkah

8 Doa untuk Anak agar Soleh, Pintar, dan Berkah

Sebagai orang tua, pastinya kita ingin jika anak kita nanti tumbuh menjadi sosok yang soleh dan pintar. Mengajarkan dan mendidik anak untuk tekun belajar dan cara berperilaku yang baik memang menjadi salah satu cara yang cukup baik dalam membentuk karakter anak yang baik.

 

Doa untuk Anak agar Soleh, Pintar, dan Berkah

Namun hal tersebut tentu saja belum cukup. Agar keberhasilan dalam mendidik anak yang sesuai dengan apa yang diharapkan, sebaiknya juga diiringi dengan doa. Berikut Doa untuk Anak agar Soleh, Pintar, dan Berkah

 

1. Doa agar Anak Rajin Beribadah

Berikut adalah doa agar anak sholeh atau sering disebut juga sebagai doa Nabi Ibrahim a.s:

“Rabbij’alni muqimaṣ-salāti wa min zurriyyati rabbanā wa taqabbal du’a.”

Artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mengerjakan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (QS Ibrahim ayat 40).

 

2. Doa agar Anak Beriman dan Bertakwa

“Wallazina yaqulụna rabbanā hab lanā min azwājinā wa zurriyyātinā qurrata a’yuniw waj’alnā lil-muttaqina imāmā.”

Artinya: “Dan orang-orang yang berkata: ‘Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan anak-anak kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa,’” (QS Al-Furqan: 74).

Selain membacakan doa, jangan lupa juga untuk mengajarkan anak beribadah sejak dini.

 

3. Doa agar Anak Pintar dan Cerdas

Ada dua doa yang bisa kamu panjatkan agar si kecil bisa menjadi pintar dan cerdas.

“Allaahummam-la’ quluuba aulaadìnaa nuuron wa hìk-matan wa ahlìhìm lìqobuulì nì’matìn wa ashlìh-hum wa ashlìh bìhìmul ummah.”

Artinya: “Ya Allah, isilah hati anak-anak kami dengan cahaya dan hikmah, dan jadikan mereka hamba-hamba-Mu yang layak untuk menerima nikmat-Mu, dan perbaikilah diri mereka dan perbaiki pula umat ini melalui mereka.”

“Allahummaj’alhu shohììhan kaamìlan, wa ‘aqìlan haadzìqon, wa ‘Aalìman ‘amìlan.”

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah anakku, anak yang sehat sempurna, memilki akal yang cerdas, dan memilki ilmu, dan suka beramal.”

 

4. Doa agar Anak Berbakti pada Orang Tua

Doa anak sholeh berikutnya adalah doa agar si kecil bisa berbakti pada orang tua.

“Allahumma barìklìy fìì awladìy, wa la tadhurruhum, wa waf fìqhum lì tho’atìk, war zuqnìy bìrrohum.”

Artinya: ”Ya Allah limpahkanlah barokah kepadaku dan anak-anakku, janganlah Engkau timpakan mara bahaya kepada mereka, limpahkanlah kepada mereka taufik untuk taat kepada-Mu dan karuniakanlah kepadaku rezeki berupa bakti mereka.”

 

5. Doa agar Mendapatkan Anak yang Baik

Doa mendapatkan anak yang baik sering disebut sebagai doa Nabi Zakaria.

Berikut adalah bunyinya:

“Robbìy hablìy mìl ladunka dzurrìyyatan thoyyìbatan ìnnaka samì’ud du’a.”

Artinya: “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.” (QS Ali Imran: 38).

 

6. Doa agar Anak Paham Agama

Doa anak sholeh berikutnya adalah agar si kecil bisa paham agama.

Berikut bunyinya:

“Allahumma faqqih hu fid diini wa ‘allimhut ta’wiila”

Artinya: “Ya Allah, berikanlah kepahaman baginya dalam urusan agama, dan ajarkanlah dia ta’wil.” (HR.Bukhari)

 

7. Doa agar Anak Selalu Dilindungi Allah Swt.

“U’iidzu hu bikalimaatillahit taammati min kulli syaithoniw wahaammatiw wamin kulli ‘ainil laammah”

Artinya: “Aku memohon perlindungan baginya (sebut nama anak) dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu serta dari pandangan mata buruk,” (HR. Abu Daud 3371, dan dishahihkan al-Albani, diriwayatkan pula oleh Bukhari dan Tirmidzi)

 

8. Doa Keluarga Mendapatkan Keberkahan

Terakhir, ada doa keluarga untuk mendapatkan keberkahan. Doa tersebut berbunyi:

“Allahumma ashlih lana fi aimmatina wa jamaa’atina wa ahlina wadzurriyyatina wa amwaalina wafiimaa razaqtana wa baariklana fiihim fid dunya wal aakhiroh”

Artinya: “Ya Allah perbaikilah untuk kami di dalam imam-imam kami, jama’ah kami, keluarga kami, istri-istri kami, anak-anak turun kami, harta-harta kami dan di dalam apa-apa (rezeki) yang Engkau berikan kepada kami dan berilah kami kebarokahan dalam urusan mereka di dunia dan akhirat.”

6 Keutamaan Memberi Makan Orang yang Berpuasa

6 Keutamaan Memberi Makan Orang yang Berpuasa

Bulan ramadhan merupakan bulan yang identik dengan puasa. Saat memasuki bulan ramadhan. Umat Muslim di seluruh dunia akan berpuasa yang dimulai sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari dan akan dilakukan selama satu bulan penuh lamanya.

Selain identik dengan ibadah puasa, Ramadhan juga identik dengan hal hal yang berbau kebaikan. Di bulan ramadhan segala amal kebaikan akan dilipat gandakan pahalanya. Ada berbagai hal kebaikan yang dianjurkan untuk dilakukan selama bulan ramadhan, salah satunya adalah dengan memberi makan orang yang berpuasa.

 

Keutamaan Memberi Makan Orang yang Berpuasa

Ada banyak keutamaan dari memberi makan kepada orang orang yang menunaikan ibadah puasa, dan berikut beberapa diantaranya.

 

1. Memberi Makan Orang Berpuasa Pahalanya Sama dengan Orang yang Berpuasa

Memberi makan kepada orang orang yang menunaikan ibadah puasa akan memberikan pahala yang cukup besar dna setara dengan pahala bagi orang yang menunaikan ibadah puasa.

 “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192).

 

2. Salah Satu Jalan Menuju Surga

Memberi makan kepada orang yang berbuka puasa akan mendapatkan ganjaran sebagai jalan menuju ke surga. Seperti yang disebutkan dalam hadis yang artinya:

Dari Ali ra berkata, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.”Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.” (HR. Tirmidzi)

 

3. Shalat, Puasa dan Sedekah Dapat Mengantarkan pada Ridha Allah

Ibnu Rajab Al-Hambali menyatakan, “Puasa, shalat dan sedekah mengantarkan orang yang mengamalkannya pada Allah. Sebagian salaf sampai berkata, ‘Shalat mengantarkan seseorang pada separuh jalan. Puasa mengantarkannya pada pintu raja. Sedekah nantinya akan mengambilnya dan mengantarnya pada raja.’“ (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 298)

 

4. Sedekah akan Menyelamatkan Seseorang dari Panasnya Hari Kiamat

“Sesungguhnya sedekah akan memadamkan panas kubur bagi pelakunya. Sungguh pada hari kiamat, seorang mukmin akan berlindung di bawah naungan sedekahnya.” (Silsilah As-Shahihah, 3484).

 

5. Menambah Keberkahan Harta

Memberi makan orang yang saat berbuka puasa adalah termasuk dalam bentuk bersedekah. Dimana dengan bersedekah tidak akan mengurangi harta si pemberi. Justru pintu rezeki akan terbuka melalui sedekah.

Sebagaimana terdapat dalam hadis yang artinya:

“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim)

Walaupun secara fisik berkurang, namun harta yang disedekahkan akan menjadi berkah. Sehingga kekurangannya tersebut tertutupi oleh keberkahannya.

 

6. Mendapat Berkah dari Doa Orang yang Berpuasa

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : Pemimpin yang adil, Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, Do’a orang yang terdzolimi.”

12 Adab Makan dan Minum Menurut Anjuran Rasulullah SAW

12 Adab Makan dan Minum Menurut Anjuran Rasulullah SAW

Islam selalu mengajarkan kita akan berbagai hal kebaikan, begitu juga aturan untuk melakukan aktivitas sehari sehari seperti makan. Dalam Adab makan dan minum pun tak kalah penting untuk diketahui sebagai Muslim. Adapun, aturan ini tertuang dalam berbagai hadits menurut para sahabat Rasulullah.

 

Adab Makan dan Minum

Dapat makan sehari hari merupakan salah satu bentuk rezeki yang dilimpahkan oleh Allah SWT. Ketika kita makan, kita perlu untuk memilih jenis makanan apa saja yang kaya akan nutrisi agar tubuh tetap sehat. Selain dari itu, kita juga perlu untuk menjaga adab makan dan minum sebagaimana telah dianjurkan dalam Islam. Berikut beberapa ada makan yang perlu untuk diketahui.

 

1. Mengkonsumsi yang Halal

Penting bagi seorang Muslim untuk mengetahui setiap jenis makanan dan minuman yang hendak untuk dikonsumsi. Seorang Muslim diwajibkan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal. 

Sebagai seorang Muslim, wajib hukumnya untuk kita makan atau minum sesuatu yang halal.

Allah SWT telah menjelaskannya dalam Surat Al-Baqarah 168, yang berbunyi:

ا ا النَّاسُ لُوا ا الْأَرْضِ لَالًا ا لَا ا اتِ الَّشَّيْطَانِ لَكُمْ

“Hai manusia, makanlah dari apa yang ada di bumi yang halal dan baik dan janganlah kamu mengikuti jejak setan. Sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah, 2: 168).

 

2. Mencuci Tangan

Dalam Islam, kita juga dianjurkan untuk selalu mencuci atau membasuh kedua tangan sebelum akan makan agar terhindari dari kotoran dan bakteri yang mungkin saja berada di tangan.

 

3. Makanan Dihidangkan dengan Benar

Hal ini sebagaimana hadits dari Anas Radhiyallahu anhu, beliau berkata:

مَا أَكَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى خِوَانٍ وَلاَ فِيْ سُكُرُّجَةٍ.

Artinya “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah makan di atas meja makan dan tidak pula di atas sukurrujah,” [HR. Al-Bukhari no. 5415].

 

4. Mengucapkan Basmalah

Umar bin Abi Salama berkata: Saya berada di bawah asuhan Rasulullah (saw), dan ketika tangan saya digunakan untuk berkeliaran di piring dia berkata kepada saya.

Nak, sebutkan nama Allah, dan makan dengan tangan kananmu dan makanlah dari apa yang dekat denganmu. Dan begitulah aku makan sejak itu. (Hadits Muslim, 2022).

 

5. Membaca Doa

Hal ini sebagai bentuk syukur kita kepada Allah atas berkat-Nya kepada kita. Nabi SAW berkata:

Jika ada di antara kalian yang ingin makan, hendaknya ia menyebut Nama Allah di awal, (yaitu, mengucapkan Bismillah).

Jika dia lupa melakukannya di awal, dia harus mengucapkan Bismillah awwalahu wa akhirahu (Saya mulai dengan Nama Allah di awal dan akhir). (Tirmidzi dan Abu Dawud).

 

6. Duduk Posisi Tawadhu

Posisi duduk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam didasari dengan sabda beliau, yakni:

لاَ آكُلُ مُتَّكِئًا إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ آكُلُ كَمَا يَأْكُلُ الْعَبْدُ وَأَجْلِسُ كَمَا يَجْلِسُ الْعَبْدُ

Artinya: “Aku tidak pernah makan sambil bersandar, aku hanyalah seorang hamba, aku makan sebagaimana layaknya seorang hamba dan aku pun duduk sebagaimana layaknya seorang hamba.” [HR. Al-Bukhari no. 5399].

 

7. Makan dengan Tangan Kanan

Rasulullah SAW selalu mengingatkan kita untuk makan dengan tangan kanan. Adapun satu hadits yang berbunyi:

الشيطان ل اله اله

“Janganlah salah seorang dari kalian makan dengan tangan kirinya dan minum dengan (tangan kirinya) itu, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan (tangannya) itu.”

Syeikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin pun meriwayatkan:

“Makan dan minum dengan tangan kiri memiliki unsur kebencian dan tidak bertentangan dengan syariat Islam,” terangnya.

 

8. Segera Dimakan Setelah Dihidangkan

Dari Anas, Nabi SAW bersabda, “Jika makan malam sudah disajikan dan Iqamah shalat dikumandangkan, dahulukanlah makan malam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Ini pun juga tertuang dalam hadits berikut:

“Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun ‘alaih)

Hal ini agar kita dapat makan dan minum dengan tenang dan tidak memikirkan makanan karena perut kosong ketika melakukan shalat.

 

9. Dilarang Meniup Makanan atau Minuman

Hal ini sebagaimana hadits Anas bin Malik mengutarakan:

كَانَ يَتَنَفَّسُ فِي الشَّراَبِ ثَلاَثاً

Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika minum, beliau bernafas (meneguknya) tiga kali (bernafas di luar gelas).”

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang untuk menghirup udara di dalam gelas (ketika minum) dan meniup di dalamnya.

 

10. Hindari Memakai Peralatan Makan Emas dan Perak

Ini tertuang dalam haditsnya yang berbunyi: “Barangsiapa makan dan minum dari bejana emas dan perak, maka dia memasukkan api dari neraka ke dalam perutnya.”

لاَ ا الذَّهَبِ الْفِضَّةِ، لاَ لُوْا افِهِمَا، ا لَهُمْ الدُّنْيَا، لَكُمْ ال

Nabi SAW juga meriwayatkan, “Jangan minum dengan peralatan emas atau perak, dan jangan memakai pakaian sutra atau dibaj, karena hal-hal ini untuk mereka (kafir) di dunia dan di akhirat.”

 

11. Mengambil Makanan yang Jatuh

Islam mengajarkan kita untuk selalu menghargai makanan, meski hanya sebutir nasi. Nabi SAW meriwayatkan:

“Ketika salah seorang dari kalian memakan makanannya dan jatuh sesuap, ia harus mengambilnya dan membuang bagian yang diragukan dan memakan sisanya. Dia tidak boleh meninggalkannya untuk iblis.”

 

12. Makan Bersama

Jika seseorang tidak merasa kenyang setelah makan, mungkin karena dia makan sendiri. Namun, lain halnya jika makan bersama orang lain, ia akan merasa lebih kenyang karena makanan tersebut dilimpahkan berkah dari Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Mungkinkah kalian makan secara terpisah?” Mereka bilang ya.

Nabi bersabda, “Makanlah bersama-sama dan sebutlah nama Allah di atasnya, karena kamu akan diberkati di dalamnya.” (Abu Dawud, 3764).

Doa Sebelum dan Sesudah Makan, Beserta Terjemahannya

Doa Sebelum dan Sesudah Makan, Beserta Terjemahannya

Dalam Islam, kita diajarkan untuk selalu mengucapkan doa sebelum dan setelah makan sebagai bentuk rasa syukur sebagai umat Muslim. Membaca doa makan dan setelah makan menjadi salah satu anjuran Nabi Muhammad SAW. Melafazkan doa makan dan setelah makan merupakan salah satu bentuk rasa syukur kamu sebagai umat Muslim.

Makanan termasuk salah satu rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Untuk itu, disarankan membaca doa makan dan setelah makan, seperti dalam firman Allah SWT yang tertuang di surat Al Baqarah ayat 172:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”

Baca doa makan juga bisa mendatangkan pahala, bahkan membaca doa setelah makan dapat membuat makanan yang telah dikonsumsi lebih berkah serta sehat untuk tubuh. Membaca doa makan dan setelah makan juga akan menjauhkanmu dari setan yang terkutuk.

Seperti yang pernah dikatakan Rasulullah SAW;

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَسْتَحِلٌّ الطَّعَامَ، إِلاَّ يُذْكَرَ اسْمَ اللهِ عَلَيْهِ

Artinya:

“Sesungguhnya setan mendapatkan bagian makanan yang tidak disebutkan nama Allah padanya.” (HR. Muslim)

Untuk itu, kita disarankan membaca ‘basmallah’ sebelum makan dan ‘alhamdulillah’ setelah makan. Tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga penting diajarkan kepada anak-anak. 

 

Doa Sebelum Makan

Sebelum makan, bacalah doa makan yang bisa kamu amalkan setiap hari dan diajarkan ke anak. Ini dia doa makan yang bisa dibaca:

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaa bannaar

Artinya:

“Ya Allah berikanlah keberkahan apa yang telah engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”

Membaca doa makan dan setelah makan bisa menambah keberkahan dan dijauhi dari siksa api neraka. Maka jangan lupa baca doa makan dan setelah makan.

 

Doa Setelah Makan

Dalam hadist disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengatakan kalau Allah SWT menyukai orang yang berdoa setelah makan.

“Sesungguhnya Allah Ta’ala menyukai kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid sesudah makan dan minum.” (HR. Muslim)

 

bacaan doa setelah makan

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ

Alhamdulillahilladzi ath-amanaa wa saqoonaa wa ja’alanaa minal muslimiin

 

Artinya:

“Segala puji bagi Allah yang memberikan makan dan minum kepada kami. Dan Menjadikan kami orang Islam.”

Setelah mengetahui keberkahan dari membaca doa makan dan setelah makan, yuk amalkan setiap kali mengonsumsi makanan. Tidak lupa mengajarkan doa makan dan setelah makan kepada anak-anak agar mereka terbiasa mengamalkannya sejak kecil.

Bacaan Doa Setelah Makan, Agar Makanan Kamu Jadi Berkah

Bacaan Doa Setelah Makan, Agar Makanan Kamu Jadi Berkah

Doa setelah makan merupakan kegiatan sunnah yang  jika dilakukan maka akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Sebagai umat Muslim, tentu kita pasti sudah tau bahwa setiap akan melakukan kegiatan seperti makan kita dianjurkan untuk mengucapkan doa, sebagaimana doa yang telah diajarkan di dalam Islam.

Begitu pula ketika kita telah selesai melakukan suat kegiatan, maka kita juga dianjurkan untuk membaca doa kembali sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan kita dalam melakukan hal tersebut, seperti misalnya ketika saudara makan, maka hendaklah membaca doa sebelum dan sesudah makan.

 

Doa Sebelum dan Sesudah Makan

Doa Sebelum Makan

Alloohumma barik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannar

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa neraka”

 

Doa Setelah Makan

Alhamdu lillaahil ladzii ath’amanaa wa saqoonaa wa ja’alanaa minal muslimiin

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, Serta menjadikan kami termasuk golongan orang-orang muslim”

 

Manfaat Bacaan Doa Setelah Makan

Manfaat yang bisa kita dapatkan dari membaca doa setelah yaitu, makanan yang kita makan menjadi berkah. Tidak hanya itu, secara tidak langsung kamu pun bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Ketika kita membaca doa sebelum makan pun, kita akan terhindar dari godaan setan. Kita akan merasakan kenyang walaupun hanya makan sedikit saja, dan Allah menjauhkan kita dari hal-hal buruk dalam kehidupan.

 

Adab Makan

Selain membaca doa sebelum dan setelah makan, sebagai makhluk yang beragama kita juga dianjurkan untuk selalu menjaga adab makan. Berikut beberapa adab makan yang dianjurkan Menurut Anjuran Rasulullah SAW

1. Mengkonsumsi yang Halal

Sebagai seorang Muslim, wajib hukumnya untuk kita makan atau minum sesuatu yang halal.

Allah SWT telah menjelaskannya dalam Surat Al-Baqarah 168, yang berbunyi:

ا ا النَّاسُ لُوا ا الْأَرْضِ لَالًا ا لَا ا اتِ الَّشَّيْطَانِ لَكُمْ

“Hai manusia, makanlah dari apa yang ada di bumi yang halal dan baik dan janganlah kamu mengikuti jejak setan. Sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah, 2: 168).

 

Ada sejumlah surah yang berbunyi tentang aturan makan dan minum.

Salah satunya dalam Surah Al-Maidah yang berbunyi, “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.” (QS. Al-Maa’idah: 3).

 

2. Makanan Dihidangkan dengan Benar

Dalam Islam, dianjurkan untuk menghidangkan makanan di atas sufrah (alas untuk meletakkan makanan). Biasanya, ini digelar di atas lantai dan tidak diletakkan di atas meja makan. Hal ini karena, meletakkan makanan di atas meja dikaitkan dengan sikap takabur.

Hal ini sebagaimana hadits dari Anas Radhiyallahu anhu, beliau berkata:

مَا أَكَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى خِوَانٍ وَلاَ فِيْ سُكُرُّجَةٍ.

Artinya “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah makan di atas meja makan dan tidak pula di atas sukurrujah,” [HR. Al-Bukhari no. 5415].

 

3. Makan dengan Tangan Kanan

Rasulullah SAW selalu mengingatkan kita untuk makan dengan tangan kanan. Adapun satu hadits yang berbunyi:

الشيطان ل اله اله

“Janganlah salah seorang dari kalian makan dengan tangan kirinya dan minum dengan (tangan kirinya) itu, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan (tangannya) itu.”

Syeikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin pun meriwayatkan:

“Makan dan minum dengan tangan kiri memiliki unsur kebencian dan tidak bertentangan dengan syariat Islam,” terangnya.

Persiapan Amalan Sebelum Memasuki Bulan Suci Ramadan

Persiapan Amalan Sebelum Memasuki Bulan Suci Ramadan

Bulan ramadhan merupakan bulan yang dinanti nanti umat Muslim di seluruh dunia. Berbeda dengan bulan bulan lainnya, bulan suci ramadhan merupakan bulan yang memiliki banyak keutamaan di dalamnya, yang salah satunya adalah pahala dari amal kebaikan akan dilipat gandakan.

Bulan ramadhan juga menjadi bulan yang identik dengan peningkatan ibadah para umat Muslim. Salah satu ibadah yang identik dengan bulan ramadhan adalah ibadah puasa. Selama bulan ramadhan, Umat muslim diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa yang akan dilaksanakan selama satu bulan lamanya.

 

Persiapan Amalan Sebelum Memasuki Bulan Suci Ramadan

 Dalam menyambut kedatangan bulan suci ramadhan ada berbagai kegiatan yang biasnaya dilakukan masyarakat Muslim di berbagai daerah, mulai dari tradisi hingga amalan amalan yang dianjurkan rasul. Berikut beberapa amalan rasul yang bisa saudara dilakukan saat menjelang puasa ramadhan.

 

1. Qhada Puasa

Membayar hutang atas puasa tahun lalu sebanyak hari yang ditinggalkan menjadi suatu kewajiban yang mutlak dan dapat dilakukan menjelang ramadhan. Bagi yang meninggalkan puasa di bulan ramadhan tahun lalu dikarenakan suatu kendala maka wajib untuk menggantinya atau mengqadha di luar bulan Ramadhan. Tidak ada ketentuan khusus mengenai batasan waktu untuk menggantikan puasa, asalkan mampu melunasi kewajibannya sebelum memasuki bulan ramadhan yang berikutnya.

 

2. Bermaaf-maafan dan bertobat

Bermaaf maafan menjelang ramadhan merupakan suatu hal yang dapat saudara amalkan. Dengan bermaaf maafan dapat membuat kita terbebas dari kesalahan kepada orang lain, baik yang secara sengaja maupun tidak disengaja yang sekaligus sebagai upaya mensucikan diri. Selain dengan bermaaf maafan, umat Muslim dianjurkan untuk menyambut datangnya ramadhan dengan taubat nasuha, mempersiapkan diri berpuasa, serta bertekad yang murni dan tulus.

 

3. Memperbanyak ilmu agama

Mendalami dan meningkatkan kualitas ibadah dengan mendalami pemahaman ilmu agama juga bisa menjadi salah satu hal yang dapat saudara amalkan menjelang ramadhan. Ada berbagai pelajaran yang dapat saudara dalami terkait tentang fiqih ibadah pada bulan Ramadhan seperti misalnya fiqih puasa, shalat tarawih, zakat, sedekah, dan ibadah-ibadah lainnya perlu disegarkan kembali.

 

4. Memperbanyak doa dan dzikir

Menjelang ramadhan, kita dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir. Melalui doa dan dzikir, kita dapat terasa lebih dekat dengan Allah SWT. Semakin terasa dekat dengan Yang Maha Kuasa, maka akan semakin baik kualitas dari ibadah yang akan kita laksanakan. Selain dari itu, amalan tersebut akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda.

 

5. Mengingatkan orang lain keberkahan Ramadhan

Rasulullah juga mengingatkan orang-orang tentang berkah Ramadhan dan mendorong umat Muslim melakukan perbuatan yang lebih baik lagi.

Rasulullah SAW berkata:

“Telah datang kepadamu Ramadhan, bulan yang diberkati, di mana Allah, Yang Mahakuasa telah memerintahkanmu untuk berpuasa.

Selama itu, gerbang surga dibuka dan gerbang Neraka ditutup, dan setiap iblis dirantai. Di dalamnya, Allah memiliki malam yang lebih baik dari seribu bulan; siapapun yang kehilangan kebaikannya memang dirampas.”

 

6. Ziarah Kubur

Ziarah ke kubur atau makam sanak dan keluarga yang telah berpulang juga merupakan suatu amalan yang telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW, karena dapat meningkatkan kezuhudan mengenai berbagai hal kehidupan di dunia.

Itulah beberapa amalan yang dapat saudara panjatkan ketika menjelang ramadhan. Semoga dengan amalan amalan tersebut dapat membawa kita semua menjadi umat yang lebih baik dari sebelumnya.

7 Amalan Rasul yang Bisa Dilakukan saat Puasa

7 Amalan Rasul yang Bisa Dilakukan saat Puasa

Bulan ramadhan hanya tinggal menghitung hari saja. Sebagai bulan yang istimewa bagi umat Muslim, beragam perayaan dilaksanakan ketika menyambut kedatangan bulan yang penuh berkah ini. Setiap daerah memiliki tradisi masing masing dalam menyambut datangnya bulan ramadhan.

 

7 Amalan Rasul yang Bisa Dilakukan saat Puasa

Adapun sejumlah amalan rasul yang dapat dilakukan ketika menyambut datangnya bulan ramadhan dan berikut beberapa amalan rasul yang bisa dilakukan saat puasa

 

1. Qhada Puasa

Membayar hutang atas puasa tahun lalu sebanyak hari yang ditinggalkan menjadi suatu kewajiban yang mutlak dan dapat dilakukan menjelang ramadhan. Bagi yang meninggalkan puasa di bulan ramadhan tahun lalu dikarenakan suatu kendala maka wajib untuk menggantinya atau mengqadha di luar bulan Ramadhan. Tidak ada ketentuan khusus mengenai batasan waktu untuk menggantikan puasa, asalkan mampu melunasi kewajibannya sebelum memasuki bulan ramadhan yang berikutnya.

 

2. Bermaaf-maafan dan bertobat

Amalan yang dapat dilakukan menjelang ramadhan selanjutnya adalah saling bermaaf maafan lahir dan batin. Dengan cara ini, kita dapat membebaskan diri dari kesalahan terhadap orang lain baik secara disengaja maupun tidak di sengaja yang sekaligus juga sebagai upaya untuk membersihkan hati.

Selain itu, umat Islam dianjurkan untuk menyambut bulan Ramadhan dengan taubat nasuha, mempersiapkan diri berpuasa, serta bertekad yang murni dan tulus.

 

3. Memperbanyak ilmu agama

Ramadhan merupakan bulan yang sangat baik untuk memperdalam kembali ilmu. Pelajaran tentang fiqih ibadah pada bulan Ramadhan seperti misalnya fiqih puasa, shalat tarawih, zakat, sedekah, dan ibadah-ibadah lainnya perlu disegarkan kembali.

 

4. Memperbanyak doa dan dzikir

Doa dan dzikir menjadi dua ikhtiar agar umat Muslim yang mengamalkannya lebih siap dengan kedatangan bulan ramadhan, serta hidupnya diliputi kebaikan dan dijanjikan pahala yang melimpah. Melaksanakan berbagai amalan kebaikan selama ramadhan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

 

5. Mengingatkan orang lain keberkahan Ramadhan

Rasulullah juga mengingatkan orang-orang tentang berkah Ramadhan dan mendorong umat Muslim melakukan perbuatan yang lebih baik lagi.

Rasulullah SAW berkata:

“Telah datang kepadamu Ramadhan, bulan yang diberkati, di mana Allah, Yang Mahakuasa telah memerintahkanmu untuk berpuasa.

Selama itu, gerbang surga dibuka dan gerbang Neraka ditutup, dan setiap iblis dirantai. Di dalamnya, Allah memiliki malam yang lebih baik dari seribu bulan; siapapun yang kehilangan kebaikannya memang dirampas.”

 

6. Ziarah Kubur

Mengunjungi makam orang tua atau sanak saudara yang sudah meninggal menjadi amalan menjelang Ramadhan.

Bahkan ziarah ke makam telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW, karena dapat meningkatkan kezuhudan mengenai berbagai hal kehidupan di dunia.

 

7. Membersihkan diri dan lingkungan sekitar

Umat Islam disunahkan untuk mandi keramas satu hari sebelum puasa Ramadhan yang bertujuan untuk membersihkan diri sebelum memasuki bulan suci.

Selain membersihkan diri, dianjurkan pula membersihkan tempat-ibadah di rumah, pakaian, alat sholat, maupun tempat ibadah seperti masjid atau mushola agar ibadah selama Ramadhan menjadi lebih nyaman dan khusyuk