Sebagai seorang Muslim, wajib untuk mengetahui berbagai hal yang diperintahkan oleh Allah SWT, salah satunya adalah tata cara mandi wajib atau mandi junub. Sebagai seorang Muslim yang sudah memasuki usia akil baligh, maka wajib baginya untuk melakukan mandi junub atau mandi dalam beberapa kondisi.
Sesuai dengan namanya mandi bersih atau mandi junub, mandi ini dilakukan sebagai upaya untuk membersihkan diri dari baik secara fisik dari hadas dalam bentuk mensucikan diri dari hadas besar. Hukum dari mandi junub adalah wajib bagi seorang muslim yang sehat secara akal.
Ketika hendak melakukan salat, maka umat Muslim diwajibkan untuk berwudhu sebagai bentuk untuk menghilangkan hadas kecil, sedangkan ketika junub, selesai haid, nifas atau melakukan hubungan suami istri maka harus melakukan mandi wajib sebelum akan melakukan ibadah.
Belum Mandi Wajib Ketika Memasuki Waktu Subuh, Sah kah Puasa?
Kebanyakan pasangan suami istri yang “bercinta” dimalam Ramadhan menunda mandi junub hingga memasuki waktu subuh atau msyak. Ketika akan salat, muslim harus berwudu untuk menghilangkan hadas kecil. Sementara ketika junub, selesai haid, dan nifas, mereka harus mandi wajib sebelum melakukan ibadah.
Melaksanakan mandi junub bukan sekedar mandi biasa, tapi memiliki tata cara dan amalan yang harus dilakukan. Niat dan tata cara mandi wajib ini harus diketahui oleh seorang muslim. Sebab saat ini, banyak sekali yang mulai lalai dengan tata cara mandi wajib yang benar.
Dengan menggunakan tata cara mandi wajib yang benar, perasaan seorang muslim akan menjadi lebih nyaman saat melaksanakan ibadah atau melakukan kegiatan lainnya. Perintah mandi wajib ini memiliki dasar hukum, yaitu Alquran.
Perintah Allah untuk Mandi Junub
Allah SWT berfirman,
“Dan jika kamu junub, maka mandilah.” (QS. Al Maidah: 6)
Kemudian dalam surat lainnya Allah SWT juga menyuruh muslim mandi wajib jika dalam keadaan junub.
Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (QS. An-Nisa’: 43)
Tata Cara Mandi Junub
Mandi wajib atau junub biasanya membersihkan diri selesai haid, nifas, dan bersyahwat. Berikut niat yang dibaca ketika akan mandi wajib setelah bersyahwat:
“BISMILLAHIRAHMANIRAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA.”
Artinya:”Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala.”
Jika hadas besar pada perempuan disebabkan karena keluarnya darah dari organ intim setelah melahirkan atau nifas, maka niat mandi wajib yang harus dibaca adalah sebagai berikut:
“BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA’ALA.”
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala.”
Setelah membaca niat, dilanjutkan dengan tata cara mandi wajib atau junub yang sudah dijabarkan diatas baik laki-laki maupun perempuan. Berikut tata cara mandi wajib lengkap bagi pria dan wanita sesuai hadis Rasulullah SAW:
1. Diawali membaca doa niat mandi wajib
Membaca doa niat di awal-awal hukumnya wajib. Doa niat inilah yang membedakan mandi wajib dan mandi biasa. Cara membaca doa niat mandi wajib ini bisa dalam hati atau bersuara.
Adapun niatnya sebagai berikut
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta’aala.”
“Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta’aala.”
2. Mencuci Tangan Ini Bisa Dilakukan Sampai 3 Kali (Sesuai Sunnah Rasulullah)
Hal ini bertujuan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.
3. Membersihkan Bagian Tubuh Yang Dianggap Kotor Dan Tersembunyi Menggunakan Tangan Kiri
Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar dan lain–lain.
4. Mengulangi Mencuci Kedua Tangan
Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang. Caranya mengusap-usapkan tangan ke tanah/tembok kemudian dibilas air langsung atau dicuci dengan sabun baru dibilas.
5. Berwudhu
Setelah itu berwudhu seperti tata cara wudhu saat akan melakukan salat.
6. Menyela Pangkal Rambut Dengan Jari-Jari Yang Sudah Dicelup Ke Air Sampai Menyentuh Bagian Kulit Kepala.
Langkah ini dilakukan sampai benar benar seluruh bagian kepala atau ramput terbilas air dengan baik.
7. Membasahi kepala dengan mengguyurnya tiga kali hingga seluruh permukaan pada kulit dan rambut basah oleh air
Setelah menyela rambut dengan tangan yang dicelupkan air, maka selanjutnya basahi kepada dengan cara mengguyurnya sebanyak tiga kali hingga seluruh permukaan kepada basah dengan air.
8. Setelah itu membasahi tubuh secara merata dengan mengguyurkan dari ujung rambut hingga ujung kaki, dimulai dari bagian kanan terlebih dahulu kemudian bagian kiri.
Saat melakukan rangkaian tata cara mandi wajib, pastikan juga lipatan kulit atau area mana saja dari tubuh yang tersembunyi ikut dibersihkan. Tata cara mandi wajib bagi wanita setelah haid dan nifas, serta pria yang bersyahwat itu sebenarnya sama saja.
Perbedaannya hanya pada doa niat yang harus dibaca sebelum melakukan mandi wajib. Selain itu, wanita tidak perlu menyela pangkal rambut. Wanita bahkan tidak perlu membuka jalinan atau ikatan rambutnya.