Tips mengatasi stres untuk ibu rumah tangga, Banyak yang beranggapan bahwa tugas sebagai ibu rumah tangga merupakan tugas yang mudah. Melakukan pekerjaan domestik kerap kali dinilai bukan suatu pencapaian dan minim keahlian. Perasaan tidak dihargai berapa kali dirasakan oleh ibu rumah tangga. Memandang sebelah mata dan tidak menghargai menjadi salah satu hal yang terkadang membuat ibu rumah tangga menjadi merasa stres.
Melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak sebenarnya adalah suatu pekerjaan yang perlu untuk dipelajari, namun sebagian orang memandang nya hal tersebut hanya sebuah kemampuan naluriah yang dimiliki oleh seorang perempuan.
Jika dalam dunia pekerjaan atau karier tanggung jawab yang tinggi dan kurang luang waktu menjadi hal yang membuat stres, maka itulah yang dirasakan sebagai ibu rumah tangga. Belum lagi ibu rumah tangga yang dituntut untuk mampu melakukan banyak hal yang selalu dikerjakan secara berulang kali setiap harinya seperti misalnya cuci piring, cuci baju, merawat anak, memasak, mengepel, menyapu lantai, memberi makan anak, dan setumpuk pekerjaan lainnya yang tidak pernah ada habisnya.
Penyebab dan Cara Mengatasi Stres Ibu Rumah Tangga
Sebenarnya ada banyak hal lain yang menyebabkan ibu rumah tangga mudah stres, yang setiap hal tersebut memiliki cara tersendiri untuk mengatasinya. Lebih jelasnya silakan simak penjelasan berikut ini.
Alasan stres ibu rumah tangga
Setiap ibu rumah tangga memiliki alasan tersendiri mengapa mereka mengalami atau merasakan stres. Namun secara garis besar, hal berikut adalah hal yang paling umum menjadi penyebab dari ibu rumah tangga yang mengalami stres.
Melakukan pekerjaan fisik terus-menerus
Pekerjaan fisik yang dilakukan oleh ibu rumah tangga yang sifatnya terusmenerus dan berulang setiap harinya menjadi salah satu penyebab ibu rumah tangga kerap kali merasa stres. Mungkin yang terlihat di mata orang lain, ibu rumah tangga memiliki waktu istirahat yang banyak karena lebih cenderung diam di rumah, namun sayangnya hal tersebut tidaklah demikian, sebab ibu rumah tangga harus tetap waspada siang dan malam, apalagi jika memiliki anak kecil, tentu mereka tidak nyaman untuk tidur.
Kelelahan mental
Tidak hanya fisik, stresnya ibu rumah tangga juga dapat disebabkan oleh aktivitas mental. Misalnya ketika dia harus menyediakan menu masakan, menghitung pengeluaran, menyelesaikan masalah anak anak dan lain sebagainya. Sama halnya dengan pekerjaan kantoran yang di mana berbagai strategi yang digunakan harus dipikirkan dengan baik, salah strategi akan memberikan dampak yang cukup merepotkan.
Kurangnya waktu untuk diri sendiri
Setiap orang pasti membutuhkan waktu untuk diri sendiri, baik itu pekerja kantoran maupun ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga juga manusia. Dia memiliki konflik, perasaan, dan kerumitan psikologisnya sendiri. Dalam masyarakat saat ini, peran ibu rumah tangga seringkali mencakup kewajiban keluarga, mengasuh anak, atau orang lanjut usia. Ketika tuntutan meningkat untuk memenuhi semua peran ini, perempuan bisa merasa terbebani dengan tekanan waktu dan kewajiban.
Kurang diakui dan dihargai
Menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang membosankan, yang dilakukan oleh banyak wanita yang tidak pernah menerima pengakuan yang seharusnya mereka terima. Perasaan ini seringkali menjadi pemicu stres ibu rumah tangga sehingga menimbulkan rasa kesepian dan keterasingan.
Cara mengatasi stres ibu rumah tangga
Untuk mengatasi stres yang melanda, bagi ibu rumah tangga bisa mempraktekkan beberapa strategi perawatan diri. Dari beberapa strategi, berikut ini beberapa strategi yang terbukti cukup ampuh mengatasi stres.
- Fisik: Lakukan olahraga, relaksasi (yoga, meditasi, mendengarkan musik yang menenangkan), mengonsumsi makanan sehat, jadwalkan cukup waktu luang dan waktu tidur.
- Emosional: Ekspresikan emosi Anda, ulangi emosi positif, dan upayakan menghargai diri sendiri dengan cara yang sehat.
- Mental: Buat cara pandang positif, berpikirlah lebih realistis, ulet, dan kreatif.
- Pekerjaan: Tetapkan tujuan yang dapat dilakukan, identifikasi keseimbangan pekerjaan rumah, tetapkan batasan.
- Sosial: Berusahalah untuk menjaga hubungan cinta dengan pasangan dan anak-anak, tetapkan batasan hubungan sehat, tetap terhubung dengan teman.
- Rohani atau spiritual: Temukan tujuan Anda, fokuslah pada rasa syukur, lakukan apa yang ada di depan saudara sekarang.