Qurban dan Aqiqah merupakan 2 ibadah sunnah yang dianjurkan. Secara umum, kedua ibadah ini memiliki sedikit kesamaan yaitu sama sama membagikan daging sembelihan secara gratis hanya saja dalam pelaksanaan aqiqah dianjurkan untuk daging diolah terlebih dahulu dan barulah kemudian dibagikan. Sedangkan dalam ibadah qurban dianjurkan daging dibagikan secara mentah agar setiap orang yang menerimanya dapat mengolah dengan cara mereka masing masing.
Apa Saja Perbedaan Qurban dan Aqiqah?
Selain dapat dilihat dari cara membagikan daging hewan sembelihan, terdapat beberapa hal yang juga menjadi pembeda antara qurban dan aqiqah. Apa saja itu.? Berikut beberapa diantaranya.
1. Arti qurban dan aqiqah
Aqiqah adalah penyembelihan ternak yang dilakukan sebagai pernyataan syukur orang tua atas lahirnya seorang anak. Lazimnya, aqiqah dibarengi dengan pelaksanaan pencukuran rambut sang bayi.
Pelaksanaan aqiqah pada hari ketujuh bagi anak disunnahkan dalam salah satu hadits Dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, maka hendaklah disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama.” (HR Ibnu Majah).
Sementara itu, kurban secara istilah diartikan sebagai menyembelih hewan seperti domba, kambing, sapi, atau unta yang dilaksanakan setiap Idul Adha dan hari tasyrik (11,12 dan 13 Zulhijah). Dalil untuk berqurban termaktub dalam surah Al Kautsar ayat 2:
Artinya: “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah.”
2. Waktu pelaksanaan qurban dan aqiqah
Pelaksanaan qurban dilangsungkan pada waktu-waktu tertentu. Seperti, saat Idul Adha atau pada 10 Dzulhijah dan tiga hari tasyrik yakni, 11, 12, dan 13 Zulhijjah.
Sebaliknya, tidak ada batasan waktu untuk menggelar aqiqah. Namun, waktu terbaik dilakukannya aqiqah sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW yang sudah dijelaskan sebelumnya yakni, pada hari ketujuh kelahiran anak.
3. Aturan pembagian daging dalam qurban dan aqiqah
Mengutip Taudhihul Adillah 6 oleh KH. M. Syafi’i Hadzami, hasil dari penyembelihan hewan qurban, sebagian dagingnya wajib dibagikan kepada kaum muslimin yang fakir dan miskin. Namun, ada juga yang berpendapat daging untuk pelaksanaan qurban sunnah dikenakan aturan tertentu.
Seperti 1/3 dagingnya untuk yang berqurban dan keluarganya, 1/3 bagian daging lain untuk fakir miskin, dan sisanya untuk disimpan atau disedekahkan sewaktu-waktu bagi yang membutuhkan.
Sementara itu, tidak ada kewajiban membagikan daging hasil aqiqah. Pembagiannya kepada sesama muslim lainnya hukumnya sunnah.
4. Tujuan qurban dan aqiqah
Penyembelihan hewan qurban dilakukan untuk memperingati pengorbanan Nabi Ismail oleh ayahnya, Nabi Ibrahim AS. Sedangkan aqiqah dilakukan untuk menyambut kelahiran anak sebagai tanda syukur kepada Allah.
Perbedaan Syarat Kambing Aqiqah dan Qurban
1. Jenis Hewan
Hewan ternak yang bisa digunakan untuk qurban tidak terbatas hanya kambing saja, namun ada banyak lagi seperti sapi, domba, unta, atau kerbau.
Sedangkan hewan untuk aqiqah hanya bisa kambing atau domba. Syarat pemilihan kambing baik untuk aqiqah maupun qurban tidak jauh berbeda, seperti:
Sehat dan tidak memiliki cacat
Berusia minimal 6 bulan untuk domba, dan minimal 1 tahun untuk kambing
Gigi sudah poel
2. Jumlah Hewan
Kambing untuk aqiqah tergantung dari jenis kelamin anak yang dilahirkan. Jika anak laki-laki, maka jumlah kambing yang disembelih adalah 2 ekor, sedangkan anak perempuan hanya 1 ekor kambing.
Sedangkan untuk qurban, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Setiap orang diperbolehkan menyembelih berapa ekor sesuai kemampuan.
3. Waktu Penyembelihan
Perbedaan syarat kambing aqiqah dan kambing qurban dapat dilihat dari waktu penyembelihannya. Menyembelih hewan qurban hanya bisa dilakukan pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik saja yaitu pada 10, 11, 12 dan 13 dzulhijjah saja.
Sedangkan untuk penyembelihan kambing aqiqah, sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW dilaksanakan pada hari ke-7 setelah kelahiran.