Salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai umat Muslim sebelum melaksanakan ibadah adalah mensucikan diri dari hadas. Dalam Islam, hadas terbagi menjadi 2 yakni hadas besar dan hadas kecil.
Hadas kecil
Hadas kecil merupakan hadas yang dapat dibersihkan dengan cara berwudhu. Adapun beberapa hal yang menyebabkan timbulnya hadas kecil antara lain seperti
- Keluar sesuatu dari dua lubang yaitu qubul dan dubur
- Bersentuhan langsung antara kulit laki-laki dan kulit perempuan yang sudah baligh dan bukan mahramnya
- Menyentuh kemaluan, baik kemaluan sendiri maupun kemaluan orang lain dengan telapak tangan atau jari. Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai hal ini,
Artinya: Dari Busrah bin Shafwan RA, sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersada: “Siapa yang menyentuh kemaluannya hendaklah ia berwudhu,” (HR Lima Ahli Hadis).
- Hilang kesadaran, seperti tidur nyenyak, gila, pingsan, atau mabuk. Rasulullah SAW bersabda,
Artinya: “Telah diangkat pena dari tiga perkara yaitu dari anak-anak sehingga ia dewasa (baligh), dari orang tidur sehingga ia bangun, dan dari orang gila sehingga ia sehat kembali,” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Hadas besar
Sedangkan hadas besar merupakan hadas yang dibersihakn dengan cara mandi bersih atau mandi junub. Ada beberapa hal yang tergolong ke dalam hadas besar yakni.
1. Keluar darah bagi perempuan, berupa haid (darah yang keluar setiap bulan), nifas (darah yang keluar setelah melahirkan), maupun wiladah (darah yang keluar ketika melahirkan)
2. Keluar air mani, baik disebabkan karena mimpi basah atau sebab lain
3. Hubungan suami istri (Jima’), baik yang keluar mani atau pun tidak. Sebagaimana sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,
Artinya: “Bila seorang lelaki duduk di antara empat potongan tubuh wanita (dua tangan dan dua kaki) dan tempat khitan (laki-laki) bertemu tempat khitan (wanita) maka sungguh wajib mandi meskipun tidak keluar mani,” (HR Muslim).
4. Meninggal dunia. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi sebagai berikut,
Artinya: Dari Ibnu Abbas RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda tentang orang yang meninggal karena terjatuh dari kendaraannya, mandikanlah dengan air dan bidara dan kafanilah dua kainnya,” (HR Bukhari dan Muslim).
Mandi Junub
Mandi junub merupakan cara yang diajarkan dalam Islam untuk membersihkan diri dari hadas. Mandi junub sendiri berbeda dengan mandi pada umumnya. Mandi junub harus dilakukan dengan cara yang telah diatur dalam Islam. Adapun caranya sebagai berikut.
Tata Cara Mandi Junub
Adapun langkah atau proses mandi junub. Simak sebagai berikut.
Niat
Doa niat inilah yang membedakan mandi wajib dan mandi biasa. Cara membaca doa niat mandi wajib ini bisa dalam hati atau bersuara.
Cuci Tangan Sampai Bersih Setidaknya Tiga Kali
Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor dan tersembunyi menggunakan tangan kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar, dan lain–lain.
Mengulangi Mencuci Kedua Tangan
Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang. Caranya, mengusap-usapkan tangan ke tanah/tembok kemudian dibilas air langsung atau dicuci dengan sabun baru dibilas.
Berwudhu
Setelah itu berwudhu seperti tata cara wudhu saat akan melakukan shalat. Baca juga: Ini Keutamaan Doa Setelah Wudhu
Menyela Pangkal
Menyela pangkal rambut dengan jari-jari yang sudah dicelup ke air sampai menyentuh bagian kulit kepala.
Membasahi Kepala
Membasahi kepala dengan mengguyurnya tiga kali hingga seluruh permukaan pada kulit dan rambut basah oleh air.
Membasahi Tubuh Secara Merata
Setelah itu membasahi tubuh secara merata dengan mengguyurkan dari ujung rambut hingga ujung kaki, dimulai bagian kanan terlebih dahulu kemudian bagian kiri.
Pastikan untuk membersihkan seluruh area lipatan kulit atau area mana saja dari tubuh yang tersembunyi pada saat melaksanakan mandi junub.