Selama menjalankan ibadah puasa, akan ada banyak godaan yang menghampiri, mulai dari rasa haus, lapar, dan lain sebagainya. namun bagaimana jika godaan syahwat yang menghampiri di siang hari.? Misalnya seperti menonton video atau film 18+ di siang hari atau tepatnya saat olahraga.
Menonton video 18+ merupakan suatu aktivitas memandang sebuah objek penglihatan yang berhubungan kuat dengan syahwat. Lalu bagaimana ketika memandang dengan syahwat yang dilakukan saat menjalankan ibadah puasa? Secara normatif, memandang sesuatu dengan syahwat tidak termasuk dari hal-hal yang mirip puasa. Dengan begitu, tindakan menonton video dewasa tidak mempercepat puasanya.
Namun demikian, sebagai orang yang sedang menjalankan ibadah puasa, kita disarankan untuk menghindari aktivitas menonton video dewasa dan dapat mengendalikan nafsu. Sementara itu, pengendalian diri dari syahwat merupakan sebuah rahasia dan merupakan tujuan tertinggi dari ibadah puasa yang disyariatkan kepada Allah.
Ibadah puasa bukan hanya sekedar ibadah menahan lapar dan haus saja, namun akan tetapi juga diri dari berbagai hal yang dilarang dalam Agama. Menurut pendapat ulama bahwa syariat dan hikmah dari syariat puasa dapat dipisahkan agar tidak puasa dan hikmah dari semangat atau hikmah sebagaimana sebagaimana Imam an-Nawawi berikut ini: Artinya: Pengendalian diri dari syahwat pada bulan Ramadhan sangat dianjurkan. Ini merupakan rahasia dan tujuan paling agung dari ibadah puasa.
Hal yang Patut Dihindari Ketika Berpuasa
Selain menonton video 18+ adapun hal lain yang perlu untuk dihindari ketika menjalankan puasa meskipun tidak secara langsung akan mempercepat puasa. Apa saja itu.? Berikut beberapa diantaranya.
1. dasar motivasi dusta dan tindakan bodoh serta berbantah-bantah
Orang puasa dilatih agar jujur dalam perkataan dan tidak melakukan Tindakan bodoh (ngawur) yaitu melanggar aturan-aturan syara’ padahal ia mengetahuinya.
2. Hindari mengucapkan kata kotor, berbuat gaduh dan bertengkar
Orang berpuasa harus menunjukkan sopan santun dalam berucap tidak mengatakan perkataan kotor dan tidak senonoh, tidak bertengkar serta selalu ramah dan tidak membalas kata kasar kepada orang lain.
3. Hindari berkumur dan istinsyaq secara berlebihan
Berkumur-kumur dan beristinsyaq (memasukkan air ke hidung ketika berwudhu) tidak membatalkan puasa. Di luar bulan puasa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan agar orang berkumur dan beristinsyaq sekeras-kerasnya agar mulut dan hidung lebih bersih. Namun dalam bulan puasa dituntunkan agar jangan berlebihan melakukan hal demikian agar tidak kemasukan air ke dalam perutnya sehingga puasanya menjadi batal. Jadi berkumur dan istinsyaq secara normal tidak membatalkan puasa.
4. Hindari berciuman secara bernafsu
Ciuman suami kepada istri atau sebaliknya tidak membuat puasa. Hanya saja ciuman itu dipantangkan bagi orang-orang saat seksual disertai birahi dan rangsangan nafsu. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri pernah mengatakan pernah mencium isterinya ketika sedang puasa dan puasanya tidak dinyatakan batal karena ciuman beliau tidak disertai rasa birahi.