Hari Nahr merupakan Istilah lain yang diberikan pada hari raya Idul Adha. Hari raya Idul Adha sendiri biasa disebut dengan hari raya Qurban, lebaran haji dan juga dengan hari Nahr. Pada hari ini umat Muslim yang sudah mampu akan menunaikan ibadah haji, sedangkan bagi yang belum mampu dianjurkan untuk melaksanakan Qurban (bagi yang sudah mampu secara finansial).
Daging dari hewan Qurban sendiri akan dibagikan secara gratis kepada orang orang yang membutuhkannya dan dilarang untuk diperjual belikan.
Berikut dalil tentang Qurban dalam Al Quran:
1. Berqurban Bentuk Keikhlasan
Setelah diperintahkan melaksanakan shalat fardhu dan sunnah, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya yang beriman untuk berqurban dengan penuh keikhlasan. Allah SWT berfirman:
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. (Al-Kautsar: 2) Yakni sebagaimana Kami telah memberimu kebaikan yang banyak di dunia dan akhirat, antara lain ialah sebuah sungai yang sifat-sifatnya telah disebutkan di atas; maka kerjakanlah salat fardu dan salat sunatmu dengan ikhlas karena Allah dan juga dalam semua gerakmu. Sembahlah Dia semata, tiada sekutu bagi-Nya; dan sembelihlah korbanmu dengan menyebut nama-Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya.
2. Berqurban Bentuk Bersyukur
Dan telah Kami jadikan untuk kalian unta-unta itu sebagian dari syiar Allah, kalian memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah oleh kalian nama Allah ketika kalian menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kalian, mudah-mudahan kamu bersyukur. (QS. Al hajj: 36)
3. Qurban Sebagai Bentuk Ketakwaan
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menurunkannya untuk kalian supaya kalian mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kalian. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al hajj: 37)
4. Mengagungkan Syiar Allah
Ibadah Qurban juga merupakan bentuk mengagungkan syiar agama Allah SWT.
Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. Bagi kalian pada binatang-binatang hadyu itu ada beberapa manfaat, sampai kepada waktu yang ditentukan, kemudian tempat wajib (serta akhir masa) menyembelihnya ialah setelah sampai ke Baitul ‘Atiq (Baitullah). (QS. Al-Hajj: 32).
5. Mendapat Ridha Allah SWT
Dalil tentang Qurban berikutnya disebutkan dalam Surat Al Hajj ayat 28. Allah SWT berfirman:
Supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah Allah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. (QS. Al hajj: 28)
Ibnu Abbas telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat bagi mereka. (Al-Hajj: 28) Yakni manfaat untuk dunia dan akhirat mereka. Manfaat akhirat bagi mereka ialah mendapat ridha dari Allah SWT. Sedangkan manfaat dunia ialah apa yang mereka peroleh dari hewan kurban dan perniagaan.