Sebentar lagi kita akan memasukki bulan ramadhan, bulan yang dinanti nanti oleh umat Muslim ini merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan. Di bulan ramadhan, Allah akan memberikan pahala yang berlipat ganda atas setiap amal kebaikan yang dilakukan bagi umatnya. Tidak heran jika di bulan ini, Umat muslim akan maningkatkan kualitas ibadah dan amalan yang dilaksanakan, mulai dari amalan wajib hingga amalan amalan sunnah.
Mengajarkan Anak 10 Amalan Sunah Puasa Ramadhan
Berikut ada beberapa amalan sunnah yang dapat diamalkan selama bulan ramadhan yang sekaligus juga dapat diajarkan kepada anak anak.
1. Makan di waktu sahur
Sebelum menunaikan ibadah puasa, Umat Muslim disunnahkan untuk makan sahur sebelum terbit fajar Sebagaimana dalam hadis dari Anas RA. bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Makan sahurlah, karena sahur itu barakah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abi Said al-Khudri RA, “Sahur itu barakah maka jangan tinggalkan meski hanya dengan seteguk air. Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur.” (HR. Ahmad)
2. Menyegerakan berbuka puasa
Ajarkan kepada anak untuk senantiasa menyegarkan berbuka puasa sebelum sholat magrib. Dnegan membatalkan puasa setelah adzan berkumandang yang meskipun hanya dengan mengguankan seteguk air saja. Dari Sahl bin Saad bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Berdoa saat berbuka puasa
Selain itu, doa berbuka puasa termasuk dalam bacaan mustajab sehingga sangat dianjurkan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya, “Ada 3 orang yang doanya tidak ditolak, yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika dia berbuka, dan doa orang yang terdzolimi.”
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah SAW beliau membaca doa berikut ini saat berbuka:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
Artinya: “Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah.”
Adapun doa berbuka puasa yang dapat orangtua ajarkan pada anak, yaitu:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu
Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka.”
4. Buka puasa dengan kurma atau air putih
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata, “Rasulullah SAW berbuka puasa dengan beberapa kurma matang dan basah sebelum melangsungkan salat. Kalau tidak ada kurma basah, Rasulullah SAW berbuka puasa dengan kurma kering. Bila tidak ada kurma kering, ia meminum beberapa teguk air.” (HR Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi)
5. Memberi makan pada orang yang berpuasa
Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Siapa yang memberi makan (saat berbuka) untuk orang yang berpuasa, maka dia mendapat pahala seperti orang yang diberi makannya itu tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya.” (HR At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaemah)
6. Membaca ayat-ayat suci Alquran
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma menceritakan bahwa:
“Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Alquran bersamanya (Rasulullah SAW).” (HR. Bukhari)
7. Perbanyak sedekah
Ajaklah anak untuk memperbanyak sedekah selama bulan Ramadan seperti yang dilakukan Rasulullah SAW. Anas bin Malik memberi kesaksian bahwa, “Rasulullah adalah orang yang paling berani dan sangat dermawan.” (HR Bukhari-Muslim).
8. Menjaga perkataan dan perilaku
Dari Abi Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Siapa yang tidak meninggalkan perkataan kotor dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh dia untuk meninggalkan makan minumnya (puasanya).” (HR. Bukhari, Abu Daud, At Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah)
9. Mandi besar sebelum fajar
Mandi besar atau mandi wajib merupakan suatu hal yang wajib untuk dilakukan apabila anak saudara telah mengalami menstruasi atau mimpi basah. Mandi wajib dianjurkan sebelum terbit fajar, ajar bagi anak saudara yang telah mengalami mimpi basah atau telah berakhirnya menstruasi dapat melaksanakan ibadah puasa wajib.
10. Itikaf di masjid
Itikaf dapat dilakukan kapan saja, tetapi waktu yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW adalah selama 10 hari terakhir Ramadan. Sebagaimana yang tertera dalam hadis berikut.
Dari Ubay bin Ka’ab dan A’isyah, Rasulullah SAW beritikaf pada satu hari terakhir di bulan Ramadan, hingga Allah SWT menjemputnya (wafat).