4 Tanda Alam Potensi Besar Munculnya Lailatul Qadar

4 Tanda Alam Potensi Besar Munculnya Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar menjadi malam yang istimewa bagi umat Muslim. Malam ini jatuhnya pada bulan ramadhan atau tepatnya pada 10 hari terakhir ramadhan. Keistimewaan yang terkandung dalam 10 hari terakhir sangat besar adanya kemungkinan malam lailatul qadar. Meskipun tidak diketahui secara pasti kapan pastinya datangnya malam 1000 bulan tersebut, namun Rasulullah meningkatkan ibadah dan rutin melakukan i’tikaf di masjid mengindikasikan malam lailatul qadar ada pada 10 hari terakhir.

Pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, disebut sebagai pembebasan dari api neraka atau itqun minan nar sesuai dengan hadits Nabi. 10 hari pertama rahmat, 10 hari kedua maghfirah dan 10 hari terakhir itqun minan nar.

4 Tanda Alam Potensi Besar Munculnya Lailatul Qadar

Meskipun tidak disebutkan secara jelas kapan malam Lailatul Qadar datang, namun ada beberapa tanda alam yang menunjukkan dari datangnya malam Lailatul Qadar. Hal ini sesuai dengan beberapa hadis berikut

1. Suasana Tenang

Salahs atu tanda dari datangnya malam Lailatul Qadar adalahsuasana yang terasa amat tenang. Hal tersebut sesuai dengan Kata Nabi Muhammad Saw, “Lailatul Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (meteor),” (HR. at-Thobroni).

 

2. Paginya Matahari Bersinar Lemah

Tanda lain dari datangnya malam Lailatul Qadar adalah di pagi hari matahari bersinar tampak lemah. Dalam hadis riwayat Ibnu Abbas, Nabi Saw bersabda, “Lailatul Qadar adalah malam tenteram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.”

Ibnu Khuzaimah juga mengatakan bahwa, “Lailatul Qadar ini adalah malam yang tidak panas atau dingin.”

 

3. Matahari Bak Nampan

Setelah datangnya malam Lailatul Qadar, matahari akan tampak bersinar cerah tapi tidak panas atau terik.

Sahabat Ubay bin Ka’ab menceritakan bahwa Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “Keesokan hari setelah Lailatul Qodar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan.”

 

4. Bulan Hanya Sepotong

Dalam sebuah riwayat, Abu Hurairah pernah berbicara dengan Nabi Saw tentang Malam Lailatul Qadar.

Nabi Muhammad Saw mengatakan, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.”

 

Amalan Malam Lailatul Qadar

1. Shalat malam

Shalat malam adalah shalat sunnah yang dilakukan antara waktu Isya dan Subuh, di antaranya adalah shalat tarawih, shalat witir, dan shalat tahajud. Rasulullah bahkan menyebut shalat malam merupakan shalat yang paling utama setelah shalat lima waktu (maktubah), seperti dalam sabdanya: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baiknya shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam.” (HR Muslim).

 

2. Iktikaf

Umat Muslim dapat melakukan Iktikaf untuk menyambut kedatangan malam Lailatul Qadar. Iktikaf adalah berdiam diri di masjid dengan tujuan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Akan tetapi, Iktikaf bukanlah amalan yang diwajibkan, tetapi sunnah atau boleh tidak dilakukan. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW: “Sungguh saya beritikaf pada sepuluh hari awal Ramadhan untuk mencari malam kemuliaan, kemudian saya beritikaf pada sepuluh hari pertengahan Ramadhan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Barangsiapa yang ingin beritikaf, hendaklah dia beritikaf (untuk mencari malam tersebut).” (HR Muslim: 1167). 

 

3. Zikir

Zikir adalah amalan ibadah yang paling mudah dilakukan, kapan pun dan di mana pun. Begitu pentingnya zikir, dalam sebuah hadis bahkan disebutkan bahwa orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya seperti hidup bersama orang yang mati. “Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. al-Bukhari). 

 

4. Tadarus 

Hadis tentang keutamaan membaca Al Quran yang terkenal adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Mas’ud sebagai berikut: Abdullah ibn Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Quran), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatkan menjadi sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Namun, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).

 

5. Berdoa 

Rasulullah SAW juga menyarankan Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa pada malam-malam itu. Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?”, beliau menjawab: “Ucapkanlah, Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anna” (Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf, mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku).” (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *