Setiap orang tua pastinya ingin memiliki anak yang pintar dan pandai. `Mendidik dan mengajarkan berbagai pengetahuan kepada anak memang merupakan suatu hal yang wajib untuk dilakukan, namun bertindak saja tidak akan cukup untuk mencapai segala keinginan dan termasuk dengan menginginkan anak yang pintar dan giat untuk belajar.
Doa Agar Anak Menjadi Pintar dan Giat Belajar
Antara doa dan usaha adalah suatu hal yang harus dapat dijalankan secara bersamaan, demi mencapai suatu hal yang diinginkan, termasuk dalam mewujudkan harapan memiliki anak yang pandai dan giat belajar. Agar anak menjadi giat belajar dan pandai, saudara bisa mengamalkan beberapa amalan berikut.
1. Surat Al-Fatihah (1X)
Bismillahir-raḥmanir-raḥim, al-ḥamdu lillahi rabbil-‘alamin, ar-raḥmanir-raḥim, māliki yaumid-din, iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in, ihdinas-siratal-mustaqim, siratallażina an’amta ‘alaihim gairil-magdubi ‘alaihim wa lad-dallin
Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha pengasih, Maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, yang Maha pengasih, Maha penyayang, pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukanlah kami jalan yang lurus. Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
2. Awal Surat Al-Baqarah 5 Ayat (1X)
Alif lam mim, zalikal-kitabu la raiba fih, hudal lil-muttaqin, allazina yu`minuna bil-gaibi wa yuqimunas-salata wa mimma razaqnahum yunfiqun, wallazina yu`minuna bima unzila ilaika wa ma unzila ming qablik, wa bil-akhirati hum yuqinun, ula`ika ‘alā hudam mir rabbihim wa ula`ika humul-muflihun
Artinya: “Alif Lam Mim. Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada (Alquran) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum Engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
3. Ayat Kursi (1X)
Allaahu laa illaa huwal-hayyul-qayyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ard, man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bi syai’im min’ilmihii illaa bimaa syaa’a, wa si’a kursiyyuhus-samaawaati wal-ard, wa laa ya’uudhuhuu hifzhuhumaa wa huwal-‘aliyyul-‘azhiim.
Artinya: “Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada Tuhan yang memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang di kehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha tinggi lagi Maha besar.”
4. Akhir Surat Al-Baqarah 3 Ayat (1X)
Lillahi ma fis-samawati wa ma fil-ard, wa in tubdu mafī anfusikum au tukhfụhu yuhasibkum bihillah, fa yagfiru limay yasya`u wa yu’azzibu may yasya’, wallahu ‘ala kulli syai`ing qadir, amanar-rasulu bima unzila ilaihi mir rabbihi wal-mu`minun, kullun amana billahi wa mala`ikatihi wa kutubihi wa rusulih, la nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qalu sami’na wa ata’na gufranaka rabbana wa ilaikal-masir, la yukallifullahu nafsan illa wus’aha, laha ma kasabat wa ‘alaiha maktasabat, rabbana la tu`akhizna in nasina au akhṭa`na, rabbana wa la taḥmil ‘alaina israng kama ḥamaltahu ‘alallazina ming qablina, rabbana wa la tuhammilna ma la taqata lana bih, wa’fu ‘anna, wagfir lana, war-ḥamna, anta maulana fansurna ‘alal-qaumil-kafirin
Artinya: “Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha kuasa atas segala sesuatu. Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Alquran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), ‘Kami tidak membeda-bedakan seorangpun dari rasul-rasul-Nya.’ Dan mereka berkata, ‘Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.’ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), ‘Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.'”
5. Surat Al-Ikhlas (3X)
Qul huwallahu ahad, allahus-samad, lam yalid wa lam yulad, wa lam yakul lahu kufuwan ahad
Artinya: Katakanlah (Muhammad), ‘Dialah Allah, yang Maha esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'”