Cara mengukur efektivitas promosi penjualan Anda, Promosi adalah salah satu strategi yang harus diterapkan oleh setiap perusahaan untuk meningkatkan penjualan produk ataupun jasa. Selain dari itu, promosi juga akan menjadi alat guna untuk menanamkan image tertentu di dalam benak konsumen.
Misalnya sebuah toko menjual minyak goreng berkemasan 1 liter dengan harga Rp. 5000, dan untuk kemasan 2 liter dijual dengan harga Rp. 9.500. meskipun harga tersebut hanya berselisih 500 rupiah, namun pihak konsumen atau pembeli merasa sangat untung jika membeli minyak goreng dengan kemasan 2 liter. Hal tersebut tentu menciptakan image murah di dalam benak konsumen.
Masalah yang sering kali timbul adalah bagaimana mengukur keberhasilan atau efektivitas dari promosi yang dilakukan. Umumnya promosi dinilai berhasil jika penjualan selama periode promosi meningkat. Namun seringkali dilupakan apakah peningkatan penjualan tersebut mampu menutupi biaya-biaya tambahan yang timbul akibat promosi yang dilakukan. Singkatnya apakah promosi efektif dalam meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.
Menghitung Keberhasilan Promosi
Secara umum, keberhasilan dalam menjalankan promosi dapat dihitung melalui perubahan % kontribusi penjualan (sales mix).- perubahan rasio kuantitas item terjual per transaksi.- perubahan nilai Rp dari Nett Promotion Income. Apabila perubahan positif atas ketiga parameter tersebut maka dapat dipastikan bahwa promosi yang dilakukan telah sukses. Lantas Bagaimana cara menghitungnya.?
Rumus Perhitungan Persentase Keberhasilan Promosi
% Kontribusi Penjualan (%kp)
% kontribusi penjualan diperoleh dengan rumus berikut:
%kp = Rp penjualan item bersangkutan/Rp penjualan total x 100%
Contoh: Penjualan Minyak Goreng I ltr mencapai Rp. 10.000.000,-
Total penjualan toko Rp. 100.000.000,- \Maka %kp = 10.000.000/100.000.000 x 100 % = 10%.
Promosi dapat dikatakan berhasil apabila %kp setelah promosi lebih besar dibandingkan %kp sebelum promosi.
Rasio Kuantiti Item Terjual per Total Transaksi (q/tc)
Rasio kuantiti item terjual dengan total transaksi dihitung dengan rumus berikut:q/tc = kuantiti yang terjual/total transaksiMisalnya:Selama periode promosi terjual 1.000 pc Rinso Anti Noda 1 kgTotal transaksi di toko selama periode tersebut 2000 transaksi.
Maka q/tc = 1000/2000 = 0.5 unit/transaksi Jika q/tc selama periode promosi lebih besar dibandingkan q/tc periode regular Maka dapat dikatakan program promosi berhasil pelaksanaannya.
Beberapa retailer mengkonversi total transaksi ini ke dalam satuan per 100 transaksi, atau per 1000 transaksi. Sehingga q/tc diartikan sebagai item yang terjual per 100 atau 1000 transaksi.
Nilai Rp dari Nett Promotion Income
Konsep utama dari retailing adalah volume penjualan. Artinya margin % boleh lebih kecil, namun dengan volume yang besar, margin rupiahnya akan besar pula. Retailer yang sukses adalah retailer yang mampu menciptakan volume. Salah satu upaya untuk meningkatkan volume adalah melalui aktivitas promosi. Aktivitas promosi dapat dianggap berhasil jika peningkatan volume penjualan juga meningkatkan nilai rupiah dari keuntungan (Net income). Aktivitas promosi dapat dikatakan mencapai titik break even jika nilai kontribusi margin (contribution margin) sama dengan biaya tetap (fixed cost). Persamaan matematisnya adalah sebagai berikut: Net Promotion Income = Contribution Margin – Biaya tetap
Titik impas tercapai jika Net Income = nol
0 = Contribution Margin – Biaya Tetap
Maka pada titik impas: Contribution Margin = Biaya tetap
Atau Penjualan – Biaya Variabel = Biaya Tetap
Misalnya: Deskripsi Regular Promosi Selisih Penjualan Rp. 10.000 Rp. 20.000 Rp. 10.000 Biaya Variabel Rp. 9.500 Rp. 19.300 Rp. 9.800
————– ————- —————-
Contribution Margin Rp. 500 Rp. 1.700 Rp. 1.200
Biaya Tetap Rp. 200 Rp. 400 Rp. 200
————– ————– —————–
Net Income Rp. 300 Rp. 1.300 Rp. 1.000
Pada ilustrasi di atas aktivitas promosi memberikan Net Promotion Income lebih besar dibandingkan jika tanpa promosi (periode regular), sehingga dapat disimpulkan promosi berhasil pelaksanaannya. Kebiasaan bagi manajer di toko maupun di merchandising untuk membuat evaluasi menggunakan ketiga parameter di atas akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas program promosi pada masa yang akan datang.
itulah beberapa langkah menghitung tingkat keefektifan promosi dan semoga dapat bermanfaat. Jika saudara ingin mencoba berbisnis namun tidak ada modal dan pengalaman, maka bergabunglah bersama kami dalam program ADE. Program yang akan membantu saudara memulai bisnis tanpa modal yang akan dibimbing langsung oleh orang yang telah berpengalaman.