Menjelang bulan suci ramadhan, Umat Muslim diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa yang akan dilaksanakan selama satu bulan kedepan. Puasa sendiri berasal dari kata kata shaum atau shiyam yang artinya menahan. Sementara berdasarkan istilah, puasa artinya menahan diri dari berbagai macam hal yang dapat mempercepat puasa yang dimulai dari terbitnya matahari hingga terbenam matahari.
Ibadah puasa ramadhan sendiri memiliki banyak keutamaannya, salah satunya telah dikatakan oleh Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin bahwa puasa menjadi sangat istimewa dibandingkan ibadah lainnya. Sebab, Allah SWT akan memberikan ganjaran langsung kepada hamba-Nya.
Dalil Puasa Ramadan yang Terdapat dalam Al Quran
Ada sejumlah dahlil yang dijelaskan terkait ibadah puasa ramadhan, salah satunya telah tercantum di dalam surat Al Baqarah, yakni pada ayat-ayat berikut ini:
1. Surat Al Baqarah Ayat 183
Artinya: “Wahai orang-orang yang percaya! Diwajibkan atas kamu di atas langit sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”
2. Surat Al Baqarah Ayat 184
Artinya: “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak memutuskan), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak merencanakan itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan berbuat kebaikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
3. Surat Al Baqarah Ayat 185
Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka kacaulah. Dan barangsiapa atau dalam perjalanan (dia tidak sakit hati), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan, agar kamu bersyukur.”
4. Surat Al Baqarah Ayat 187
Artinya: “Dihalalkan bagimu pada malam hari bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima untukbatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah dijelaskan kamu mendekatinya. Demikianlah Allah ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.”