Apa Hukum Puasa di Hari Lebaran?

Apa Hukum Puasa di Hari Lebaran?

Hari Lebaran atau Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Islam setelah satu bulan menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Saat merayakan hari raya Idul Fitri, Umat Islam diharamkan menjalankan Ibadah Puasa.

Sebagaimana diterangkan dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW melarang umatnya berpuasa di dua hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Dari Abu Sa’id Al Khudri ra, berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِصلى الله عليه وسلمنَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَيَوْمِ النَّحْرِ.

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Muslim).

Menurut berbagai narasumber juga menjelaskan terkait larangan melakukan puasa saat Hari Raya Idul Fitri atau pada 1 Syawal, juga dijelaskan dalam hadis riwayat Tirmidzi. Di mana dalam hadis  tersebut dijelaskan bahwa hari raya Idul Fitri adalah hari di mana semua orang diperbolehkan makan dan minum. Hadis ini menjadi dasar pengharaman semua puasa yang dijalankan pada tanggal 1 Syawal.

Makna larangan puasa saat Hari Raya Idul Fitri ini adalah sebagai bentuk perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT. Setelah menahan lapar dan haus selama sebulan penuh, Allah membolehkan umat Islam untuk makan. Hal itulah yang membuat umat islam tidak boleh berpuasa. Abi Ubaid Maula ibn Azhar sebagaimana yang telah dikutip oleh Imam al Bukhari: “Aku menyaksikan hari raya bersama Umar bin al Khattab, beliau berkata: ini adalah dua hari yang dilarang Rasulullah saw. untuk berpuasa, yakni hari berbukanya kalian dari puasa, dan hari lainnya kalian makan di dalamnya dari hewan sembelihan kalian.”

 

Macam Puasa yang Diharamkan dalam Ajaran Islam

Selain larangan puasa di hari lebaran idul fitri dan idul adha, adapun beberapa waktu puasa yang dilarang dala islam yang salah satunya adalah

 

Puasa Hari Tasyrik

Puasa yang diharamkan selanjutnya adalah pada hari tasyrik yang jatuh dalam 3 hari berturut-turut sesudah hari raya Idul Adha yakni tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijah. Dari riwayat Abu Hurairah r.a, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah agar mengelilingi Kota Mina serta menyampaikan jika, “Janganlah kamu berpuasa pada hari ini karena ia merupakan hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah.”

 

Puasa Hari Jumat

Dalam hadis riwayat Muslim juga menjelaskan dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda yang berbunyi:

“Janganlah khususkan malam Jumat dengan sholat malam tertentu yang tidak dilakukan pada malam-malam lainnya. Janganlah pula khususkan hari Jumat dengan puasa tertentu yang tidak dilakukan pada hari-hari lainnya kecuali jika ada puasa yang dilakukan karena sebab ketika itu.” (HR. Muslim no. 1144).

Puasa pada hari Jumat diperbolehkan jika ingin menunaikan puasa wajib, mengqodho’ puasa wajib, membayar kafaroh atau tebusan serta ganti sebab tidak mendapat hadyu tamttu.

Selain itu juga diperbolehkan apabila bertepatan dengan puasa Daud dan juga bertepatan dengan puasa sunnah lain, seperti puasa Asyura, puasa Syawal serta puasa Arofah.

 

Puasa Hari Sabtu

Dari Abdullah bin Busr dari Saudarinya, yang bernama as-Shamma’, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Janganlah kalian berpuasa hari sabtu, kecuali untuk puasa yang Allah wajibkan. Jika kalian tidak memiliki makanan apapun selain kulit anggur atau batang kayu, hendaknya dia mengunyahnya.” (HR. Turmudzi 744, Abu Daud 2421, Ibnu Majah 1726, dan dishahihkan al-Albani).

 

Puasa Hari Syak

مَنْ صَامَ يَوْمَ الشَّكِّ فَقَدْ عَصَى أَبَا القَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: “Siapa yang puasa pada hari syak maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qosim (Nabi Muhammad) shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari & al-Hakim).

Berpuasa pada hari tersebut diperbolehkan apabila untuk mengqodho puasa Ramadhan dan juga bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti puasa Senin Kamis dan juga puasa Daud.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *